Viral Fosil Tokek Purba Masih Utuh Selama 54 Juta Tahun, Ini Faktanya

15 Oktober 2020 8:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi hewan tokek. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hewan tokek. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Sebuah foto fosil tokek baru-baru ini viral di media sosial Twitter. Fosil tokek itu bisa dibilang tidak biasa. Sebab, berbeda dari fosil pada umumnya yang cuma menyisakan tulang yang telah membatu, tokek yang terjebak di batu ambar itu masih punya tubuh yang utuh.
ADVERTISEMENT
Jika dilihat, fosil hewan purba itu hanya menampilkan bagian kepala hingga separuh tubuh sang tokek. Ia masih memiliki mata bulat yang terbuka, bagian kaki depan, dan kulit yang tekstur sisiknya terlihat jelas. “Tokek ini telah terjebak di ambar selama 54 juta tahun,” kicau Museum Archive (@ArtifactsHub), akun Twitter yang mem-viral-kan fosil tokek tersebut.
Berdasarkan penelusuran kumparanSAINS, foto fosil tokek tersebut berasal dari sebuah penelitian yang dilakukan tim ilmuwan AS dan Jerman pada 2004 lalu.
Dalam laporan riset mereka, peneliti mengatakan fosil tokek tersebut berasal dari zaman Eosen Awal. Bagi yang belum tahu, periode Eosen berlangsung dari 56 hingga 33,9 juta tahun yang lalu.
Menurut para peneliti, tokek ini terperangkap dalam batu ambar yang ditemukan di barat laut Rusia. Batu ambar sendiri berasal dari resin (getah) pohon purba. Karena getah ini awalnya lengket dan lunak, batu ambar biasanya mengandung hewan kecil atau dedaunan yang terjebak seiring proses pemfosilan berlangsung. Dalam kasus ini, yang terjebak adalah tokek.
ADVERTISEMENT
Peneliti menjelaskan, fosil tokek yang mereka temukan adalah tokek langka yang sudah punah dan tidak memiliki hubungan dengan keluarga besar tokek saat ini. Mereka menyebut tokek ini dengan nama ilmiah Yantarogekko balticus.
Yantarogekko balticus. Foto: Museum Archive via Twitter
“Ini adalah kadal gekkonid tertua yang diwakili oleh lebih dari sisa-sisa kerangka yang terpisah-pisah. Sebagian besar digit spesimen masih utuh dan mengungkapkan kombinasi unik dari karakter yang tidak terlihat dalam bentuk makhluk hidup apa pun,” kata peneliti dalam riset mereka.
“Karakter yang diawetkan dalam holotipe Y. balticus tidak menunjukkan hubungan khusus dengan genera yang masih ada dalam Gekkonidae. Oleh karena itu, Yantarogekko mungkin merupakan bagian dari garis keturunan yang menyimpang sebelum nenek moyang dari semua gekkonid (tokek) yang hidup, atau mungkin mewakili anggota radiasi gekkonid modern yang punah,” sambung mereka.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, tokek Yantarogekko ini bukan tokek tertua yang pernah ditemukan manusia. Pada 2008, sekelompok peneliti dari AS menemukan fosil bagian tubuh tokek lain yang lebih tua di Myanmar, dengan estimasi usia 97 hingga 110 juta tahun dari periode Kapur (Cretaceous).
Meski demikian, tokek jadul yang dinamai Cretaceogekko itu tak memiliki bagian tubuh yang utuh seperti Yantarogekko. Para peneliti cuma menemukan kaki, jari kaki dan sebagian ekor dari hewan punah tersebut yang tersisa di batu amber.