Viral Ilmuwan Harvard Charles Lieber Jual Virus Corona ke China: Itu Hoaks

8 April 2020 6:41 WIB
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Harvard Graduate School of Education. Foto: wikimedia
zoom-in-whitePerbesar
Harvard Graduate School of Education. Foto: wikimedia
ADVERTISEMENT
Jejaring media sosial tengah diramaikan kabar viral yang mengklaim pemerintah Amerika Serikat telah menangkap Dr. Charles Lieber, ilmuwan Harvard University. Ia disebut telah menciptakan dan menjual virus corona SARS-CoV-2 sebagai senjata biologi ke China.
ADVERTISEMENT
Akun Twitter bernama @JohnBWellsCTM, merupakan salah satu yang menyebarkan laporan tersebut. Dalam posting-an utasnya, ia turut menyematkan potongan klip video konferensi pers penangkapan Lieber.
Posting-an dengan klaim serupa telah dibagikan dalam berbagai bahasa lebih dari 79.000 kali lewat Facebook per Selasa (7/4). Beberapa di antaranya juga menyertakan potongan klip video dari laporan media ABC Station yang ternyata telah disunting dengan deskripsi teks palsu.
Salah satu pengguna Facebook menuliskan: "AS baru saja menemukan orang yang membuat dan menjual senjata biologi virus corona ke China; Charles Lieber, Kepala Departemen Kimia dan Biologi di Harvard University, AS. Dia baru saja ditangkap hari ini, menurut sumber departemen AS. #StaySafe."
Semua klaim tersebut dipastikan hoaks, menurut laporan Reuters. Kementerian Kehakiman AS memang menangkap Lieber, tapi bukan karena menciptakan virus corona baru untuk dijual ke China. Lieber dan dua peneliti China di luar Harvard University dituntut pengadilan karena berbohong terkait dugaan keterlibatan mereka dengan pemerintah China.
Prof. Dr. Charles Lieber, Kepala Departemen Kimia dan Biologi di Universitas Harvard. Sumber: chemistry.harvard.edu
Penangkapan ketiganya merupakan bagian dari upaya agresif otoritas AS untuk menghalau apa yang mereka sebut sebagai taktik China untuk mencuri kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi milik AS.
ADVERTISEMENT
Pada 28 Januari 2020, jaksa menuduh Lieber berbohong soal partisipasinya dalam program Thousands Talents Plan besutan China, yang dibuat untuk merekrut peneliti dari luar negeri.
"Tanpa diketahui pihak Harvard University, sejak 2011, Lieber menjadi “ilmuwan strategis” di Wuhan University of Technology (WUT) di China dan merupakan pekerja kontrak dalam Thousands Talents Plan milik China dari atau sekitar 2012 sampai 2017," demikian pernyataan resmi Kementerian Kehakiman AS, seperti dikutip Reuters.
Sebagai imbalan atas berbagai komisi, seperti gaji dan dana hibah, Lieber disebut menyediakan layanan untuk program penelitian tersebut untuk WUT. Lieber dituduh berbohong terkait keterlibatannya.
Unggahan di internet yang memutarbalikkan fakta ini telah sangat menyesatkan publik. Oknum tak bertanggung jawab memasang cuplikan berita aktual tentang penangkapan Lieber dengan deskripsi palsu alias hoaks bahwa dia ditangkap karena menjual virus corona penyebab penyakit COVID-19 ke China sebagai senjata biologi.
ADVERTISEMENT
Nama Charles Lieber memang kerap disebut-sebut oleh para penggila teori konspirasi sebagai pencipta virus corona untuk senjata biologi. Faktanya, para ahli dengan tegas menolak gagasan virus corona SARS-CoV-2 buatan manusia.
"Para ilmuwan dari berbagai negara telah mempublikasikan dan menganalisis genom dari agen penyebabnya, sindrom pernapasan akut virus corona 2 (SARS-CoV-2), dan mereka menyimpulkan bahwa virus corona ini berasal dari satwa liar," tulis pernyataan dari 27 ilmuwan yang terbit di jurnal medis The Lancet pada 19 Februari 2020.
Ilustrasi positif terkena virus corona. Foto: Shutter Stock
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!