Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0

ADVERTISEMENT
Viral aliran anak Sungai Citarum tepatnya di Sungai Cimeta, Kabupaten Bandung Barat, berubah warna menjadi merah darah. Perubahan warna itu diduga disebabkan oleh limbah pabrik tekstil.
ADVERTISEMENT
Penampakan anak Sungai Citarum yang berubah warna menjadi merah diabadikan lewat rekaman video berdurasi sekitar 1 menit yang diunggah di akun Instagram @infobdgbaratcimahi.
Menurut Sertu Kholid AR, Satgas Citarum Harum Sektor 9 Sub 3 Padalarang, kepekatan air memperlihatkan, sungai tercemar bahan pewarna kain dari pabrik tekstil. Saat ini, pihaknya akan bekerja sama dengan kepolisian untuk menangkap pelaku pembuang limbah ke sungai.
Dia juga menyebut, kondisi aliran air sungai yang berwarna merah punya panjang 2 kilometer. Adapun limbah, diduga dibuang lewat karung ke sungai tersebut.
"Kita akan kerja sama dengan polisi untuk menangkap pelaku pembuang limbah. Kita telusuri dari titik awal hingga 2 kilometer panjang sungai Cimeta airnya tetap berwarna merah," katanya.
ADVERTISEMENT
Sementara sampel limbah, saat ini sedang dibawa ke laboratorium untuk dilihat kadar Biological Oxygen Demand (BOD) dan Chemical Oxygen Demand (COD).
Dibersihkan pemerintah, dirusak oknum pabrik
Upaya pemerintah membersihkan Sungai Citarum terbilang tidak main-main. Sejak 2018, pemerintah telah mencanangkan program untuk mengatasi permasalahan di sungai terpanjang di Jawa Barat ini.
Bahkan program untuk membenahi masalah Sungai Citarum sebetulnya sudah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat sejak 2001. Terakhir, sejak tahun 2014 Pemprov Jabar kembali membuat program yang diberi nama Citarum Bestari.
Adapun permasalahan utama yang sulit ditindak adalah pembuangan limbah yang dilakukan oleh sejumlah pabrik yang berdiri di sepanjang sungai. Data dari Kementerian Koordinator Kemaritiman pada 2018 lalu, ada sekitar 2.800 perusahaan yang mendirikan pabrik di bantaran sungai.
Akibatnya, Sungai Citarum harus menanggung beban 280 ton limbah. Selain itu, Citarum pun menanggung 1.500 ton sampah domestik. Padahal, menurut Presiden Joko Widodo, Citarum menjadi sumber air minum 27 juta masyarakat Jabar dan Jakarta. Bahkan, 80 persen air minum Jakarta berasal dari Citarum.
ADVERTISEMENT
Ketika sungai itu tercemar, maka jutaan masyarakat Jawa Barat dan DKI Jakarta terancam terkena dampak buruk dari aliran sungai yang sudah terpapar limbah tersebut.
Pada 2021, lewat program baru yang disebut Citarum Harum, pencemaran di Sungai Citarum sudah berangsur membaik. Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, mengatakan bahwa tingkat pencemaran sungai yang semula ada di level cemar sedang, kini berada di level sedang ringan.
Tapi sekarang, oknum perusahaan yang tidak bertanggung jawab lagi-lagi membuat sungai tampak menyedihkan. Ya, bagaimanapun dibutuhkan kerjasama dari berbagai pihak, mulai dari masyarakat, pihak perusahaan, aparat, hingga pemerintah untuk menjaga Sungai Citarum tetap asri dan bersih.