Viral Surat Penerimaan Sampel COVID-19 Diliburkan, Ini Kata Jubir Yurianto

16 Mei 2020 22:33 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Surat yang viral soal penyetopan penerimaan sampel tes PCR BBTKLPP menjelang lebaran. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Surat yang viral soal penyetopan penerimaan sampel tes PCR BBTKLPP menjelang lebaran. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Sebuah surat pemberitahuan dengan kop Kementerian Kesehatan menjadi viral di media sosial Twitter pada Sabtu (16/5) sore.
ADVERTISEMENT
Surat tersebut menjelaskan, penerimaan sampel COVID-19 di Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Jakarta, bakal disetop sementara pada tanggal 20 Mei 2020, karena momen hari libur Lebaran.
“Bersama ini diberitahukan bahwa dalam rangka libur hari raya Idul Fitri tahun 1441 H maka penerimaan sampel COVID-19 dan lingkungan BBTKLPP Jakarta diterima terakhir pada tanggal 20 Mei 2020 pukul 12.00 WIB,” jelas surat tersebut. “Penerimaan sampel akan dibuka kembali pada tanggal 26 Mei 2020.”
Tidak diketahui secara pasti asal usul surat tersebut. Seorang dokter yang mendukung gerakan vaksin, Dirga Sakti Rambe, adalah salah seorang yang mempertanyakan kebenaran surat tersebut kepada Kemenkes. Dia bertanya lewat Twitter, apakah semua laboratorium yang dioperasikan Kemenkes akan tutup pada momen Lebaran?
ADVERTISEMENT
kumparan telah meminta konfirmasi surat tersebut kepada juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto.
“Saya cek kebenaran surat ini. Instruksi saya jelas tidak ada hari libur dalam penanganan COVID-19,” kata Yuri ketika dihubungi kumparan via pesan WhatsApp, Sabtu (16/5).
Sayangnya, Yuri tidak menjelaskan apakah surat yang viral di media sosial tersebut hoaks atau bukan. Ketika ditanya lebih lanjut soal hal tersebut, Yuri hanya membaca pertanyaan dari kumparan, tanpa menyampaikan klarifikasi lebih lanjut.
Achmad Yurianto. Foto: Dok. BNPB
kumparan juga telah meminta tanggapan Kementerian Kesehatan soal kebenaran surat tersebut. Namun, hingga berita ini ditayangkan, Kementerian Kesehatan belum memberikan tanggapan.
Kecepatan pemerintah dalam melakukan tes PCR virus corona sendiri kembali jadi sorotan menyusul rencana pelonggaran PSBB. Menurut data terakhir yang disampaikan pemerintah pada Sabtu (16/5), Indonesia baru menguji 182.818 spesimen COVID-19 atau sekitar 669 tes per 1 juta penduduk.
ADVERTISEMENT
Catatan tersebut juga membuat Indonesia berada di peringkat 160 dari 215 negara yang dihimpun Worldometer dalam hal capaian rasio tes per 1 juta penduduk.
Dengan ini pula, Indonesia punya rasio tes yang lebih kecil dibandingkan negara lain seperti Zimbabwe atau Bangladesh.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
****
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.