Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
ADVERTISEMENT
Seekor burung lyrebird jantan bernama Echo sukses menuai popularitas pada pekan ini. Burung berusia 7 tahun yang tinggal di Kebun Binatang Taronga di Sydney, Australia tersebut bikin heboh jagat Twitter setelah videonya bernyanyi dengan suara tangisan bayi jadi viral.
ADVERTISEMENT
Suara tangisan bayi yang dikeluarkan Echo saat nyanyi sangat mirip seperti aslinya. Ia mampu mengeluarkan suara lengkingan dan jeritan khas anak lagi tantrum yang enggak enak didengar kuping.
Burung lyrebird (Menura novaehollandiae), yang habitat aslinya di Australia, memang terkenal punya kemampuan meniru suara mirip seperti apa yang dia dengar di sekitarnya. Petugas Kebun Binatang Taronga bahkan mengatakan bahwa Echo belakangan rajin bernyanyi dengan suara bor listrik dan alarm kebakaran.
"Saya hanya bisa berasumsi bahwa dia mengambilnya (suara tangis bayi) dari tamu kami. Jelas dia telah mengerjakan karyanya selama lockdown," kata supervisor unit burung Taronga, Leanne Golebiowski, kepada The Guardian.
"Ada dua suara lain yang dia buat saat ini yang baru dia pelajari. Salah satunya adalah suara bor listrik yang sangat akurat. Yang kedua adalah alarm kebakaran kami. Dia bahkan memiliki pengumuman 'evakuasi sekarang'.”
ADVERTISEMENT
Burung lyrebird sendiri menghasilkan tiruan suara melalui organ vokal yang disebut syrinx. Menariknya, syrinx di burung lyrebird lebih sederhana dibandingkan dengan burung penyanyi lainnya. Syrinx di burung lyrebird hanya terdiri dari tiga pasang otot, bukan empat dan dianggap relatif primitif.
Hingga saat ini, masih belum jelas mengapa burung-burung ini meniru suara yang mereka dengar. Para peneliti berpikir, fungsi tiruan suara yang dinyanyikan burung lyrebird tergantung konteks.
Burung lyrebird jantan, misalnya, lebih banyak bernyanyi suara tiruan pada musim kawin, yang menandakan bahwa nyanyian mereka terkait dengan ajakan kawin. Adapun burung lyrebird lebih sering menirukan suara predator, yang mungkin ditujukan sebagai mekanisme pertahanan.
Di alam liar, burung lyrebird umumnya menirukan suara lingkungan padang semak yang mereka huni. Mereka juga punya budaya belajar suara dari burung lyrebird lain.
ADVERTISEMENT
"Itu berarti varian tertentu dari lagu mereka diturunkan, tidak hanya dari orang tua ke keturunan seperti sifat yang diturunkan secara genetik, tetapi juga ke saudara kandung dan individu yang tidak terkait di beberapa generasi,” kata ahli biologi Anastasia Dalziell kepada ABC pada 2019.
“Tidak ada perubahan (dalam repertoar) bahkan selama beberapa dekade. Lyrebird sebagian besar mempelajari mimikri mereka dari burung lyrebird lain. Mendengar suara aslinya membuat mimikri itu akurat."
Kemampuan burung lyrebird menirukan suara membuktikan bahwa mereka punya memori yang kuat, menurut Alex Maisey dari La Trobe University. Meskipun burung lyrebird diketahui dapat meniru alarm mobil dan gergaji mesin, Maisey mengatakan bahwa meniru suara manusia adalah tabiat yang tidak biasa.
ADVERTISEMENT
“Tidak diragukan lagi beberapa populasi liar memiliki suara manusia dalam repertoar mereka, tetapi umumnya sangat jarang,” kata Maisey.
Golebiowski yakin bahwa Echo meniru salah satu pengunjung sebelum lockdown berlangsung. Namun, dia heran mengapa Echo meniru suara tangisan bayi: apa menurut sang burung, suara bayi menangis itu cukup seksi buat cari pasangan kawin?
"Dalam lingkungan kebun binatang, karena ada begitu banyak suara yang akan mereka dengar, akan sulit bagi burung-burung ini untuk tidak meniru beberapa dari mereka,” kata Golebiowski.
“Mereka akan berlatih beberapa panggilan yang baru untuk melihat apakah ini cocok dengan repertoar itu. Saya tidak terlalu yakin tentang tangisan bayi yang menurutnya (Echo) menarik atau mempesona,” pungkasnya.