Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Sejumlah ilmuwan percaya, penularan virus corona dari manusia ke manusia lebih mungkin terjadi lewat saluran pernapasan, melalui bersin atau batuk dari orang yang terinfeksi. Namun, seorang ahli kesehatan punya hipotesis lain yang menyebut virus itu mungkin juga bisa menyebar melalui mata.
ADVERTISEMENT
Kasus penularan Novel coronavirus (2019-nCoV) melalui mata pertama kali menimpa seorang pakar pernapasan dari Peking University First Hospital, China, bernama Wang Guangfa. Ia diduga tertular virus corona setelah mengunjungi klinik dan bangsal isolasi pasien pengidap virus corona.
"Saat itu kami sangat waspada dan mengenakan masker N95," jelas Guangfa, seperti dikutip South China Morning Post (SCMP), Kamis (23/1). "Tetapi kemudian saya tiba-tiba menyadari bahwa kami tidak mengenakan kacamata pelindung."
Setelah kembali ke Beijing, Guangfa merasakan mata kirinya mengalami konjungtivitis (mata merah). Beberapa jam kemudian, dia mulai terserang demam.
Ilmuwan ini awalnya mengira bahwa dirinya hanya menderita flu biasa. Sebab, dia belum pernah melihat pasien coronavirus dengan indikasi konjungtivitis.
Namun, perawatan flu biasa yang Guangfa tempuh terbukti tak efektif dan dia terus menderita demam intermiten. Ia kemudian berinisiatif memeriksa dirinya dengan serangkaian tes, dan hasilnya positif terinfeksi virus corona.
ADVERTISEMENT
Guangfa lalu menyebut bahwa penjelasan paling mungkin dirinya terpapar coronavirus, yang pertama kali mewabah di Wuhan, China, adalah melalui mata.
Kasus yang menimpa Guangfa pun menyita perhatian komisi kesehatan nasional China. Menurut laporan SCMP, salah seorang komisioner telah menyarankan para petugas medis untuk memakai kaca mata pelindung ketika menangani penderita novel coronavirus secara langsung.
Guangfa sendiri telah mengumumkan bahwa kondisinya telah membaik. Hal ini dia sampaikan langsung melalui posting-an di media sosial Weibo beberapa hari lalu.
“Saya memiliki energi untuk menelusuri WeChat, pesan teks, dan internet. Saya tersentuh melihat begitu banyak berkah dan dorongan orang bagi saya," katanya.