Virus Corona Menyebar Lewat Udara, Ini Cara Cegah Penularan di Ruangan

10 Juli 2020 16:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Virus Corona. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Virus Corona. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Virus corona terbukti dapat menyebar melalui mikro partikel tetesan yang melayang di udara atau disebut aerosol. Bukti penyebaran lewat aerosol pertama kali diungkap oleh ratusan ilmuwan, yang kemudian mendesak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan protokol kesehatan baru terkait pencegahan SARS-CoV-2.
ADVERTISEMENT
WHO telah menyatakan bahwa temuan para ilmuwan ini tidak dapat dikesampingkan. Untuk itu, harus ada pengaturan ulang protokol kesehatan di lokasi padat, ruang tertutup, dan berventilasi buruk.
Menanggapi hal ini, I Gusti Ngurah Kade Mahardika, Guru Besar FKH Universitas Udayana yang juga merupakan Anggota Tim Pakar Medis Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, mengaku tidak terlalu terkejut dengan penemuan baru ini. Sebab pada dasarnya, virus pernapasan memang berpotensi menyebar secara aerosol.
“Virus ini dari awal memang berpeluang menular secara aerosol. Seperti yang diketahui, tidak hanya makro droplet yang terjadi pada saat kita batuk dan bersin, tapi juga muncul mikro droplet yang berpeluang menular melalui aerosol. Jadi bukan hal baru sebetulnya, dan mestinya tidak membuat kita semakin panik,” ujar Mahardika dalam konferensi secara virtual, Jumat (10/7).
ADVERTISEMENT
Namun perlu dicermati, penularan aerosol di sini cenderung terjadi di dalam ruangan tertutup, seperti ruangan berpendingin, pusat perbelanjaan, perkantoran, restoran, sekolah, dan bangunan yang berventilasi buruk. Sedangkan di ruangan terbuka, penularan secara aerosol sangat jarang terjadi.
Seorang pemandu wisata menngunakan masker di dalam bus Taipei Sightseeing yang kosong di Taipei, Taiwan pada 22 Mei 2020. Foto: Ann Wang / REUTERS

Saran ahli cegah penularan virus corona secara aerosol

Demi mencegah terjadi penularan aerosol, Mahardika lantas membagi beberapa tips yang bisa dilakukan. Salah satunya adalah dengan membuka pintu dan jendela ruangan selebar-lebarnya.
“Yang paling sederhana adalah ventilasinya, usahakan ventilasi alami. Buka jendela, buka pintu, dan itu akan membuat virus yang berpotensi menular akan larut, karena untuk membikin sakit itu membutuhkan dosis tertentu sehingga dengan ventilasi terbuka itu konsentrasi virus yang terpapar pada individu itu mungkin akan jauh lebih sedikit.” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Kedua adalah dengan memasang pembersih udara dan sinar atau lampu ultraviolet untuk membunuh virus. Perlu diketahui, virus corona adalah virus yang sangat labil karena mempunyai selubung lemak. Virus ini tidak menyukai ultraviolet dan jaga jarak sosial sehingga kerumunan adalah hal yang paling dia sukai.
“Ultraviolet itu sangat efektif dalam membunuh virus, termasuk virus corona. Seandainya suatu ruangan itu ada yang tertular maka risiko untuk menular ke orang lain itu dapat dicegah seminimal mungkin,” katanya.
Suasana kelas pada hari pertama masuk kembali di Perguruan Tinggi Vidyakara di Kolombo, Sri Lanka. Foto: Dinuka Liyanawatte/REUTERS
Senada dengan Mahardika, dr. Budiman Bela, Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia dan Anggota Tim Pakar Medis Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, selain membiasakan diri dengan membuka ventilasi ruangan, menggunakan masker di ruangan tertutup juga sangat penting.
ADVERTISEMENT
Menurut Budiman, semakin dingin suatu ruangan, semakin tinggi potensi virus corona melayang dan hidup di udara. Ini artinya, semakin tinggi pula penularan lewat aerosol di ruangan tersebut.
Oleh karena, selain menjaga jarak sosial, mencuci tangan, dan menggunakan masker, saat ini orang-orang yang mulai membiasakan diri membuka ventilasi di ruangan fasilitas umum, termasuk di kantor dan sekolah.
“Jadi saat ini, kepatuhan menggunakan masker menjadi satu hal yang sangat penting. Kalau ditanya bagaimana pencegahannya? Pakailah masker di ruangan, karena benda itu satu-satunya yang bisa menahan droplet menyebar di udara dan tidak menulari orang lain,” ujar Budiman.