Virus Nipah Muncul di India, Bocah Usia 12 Tahun Jadi Korban Meninggal Dunia

9 September 2021 15:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi virus. Foto: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi virus. Foto: pixabay
ADVERTISEMENT
Negara bagian Kerala di India selatan tengah sibuk melakukan serangkaian tindakan untuk mencegah penyebaran wabah Nipah usai seorang bocah laki-laki berusia 12 tahun meninggal dunia akhir pekan lalu karena virus Nipah.
ADVERTISEMENT
Dilaporkan media India, bocah itu dibawa ke sebuah klinik di kota Kozhikode dengan gejala demam parah pada 29 Agustus 2021. Si bocah lalu dipindahkan ke rumah sakit yang lebih besar untuk mendapatkan perawatan. Namun sayang, nyawanya tidak tertolong, ia dinyatakan meninggal pada 5 September 2021. Berdasarkan analisis sampel darah, bocah itu diduga terinfeksi virus Nipah.
Nipah adalah virus yang ditularkan kelelawar ke manusia. Itu dapat menyebabkan berbagai gejala mulai infeksi saluran pernapasan akut, kejang, koma, pembengkakan pada otak hingga meninggal dunia. Beberapa pasien juga infeksi tanpa gejala.
Ilustrasi kelelawar. Foto: pixabay
Virus dapat menyebar melalui kontak erat dengan hewan yang terinfeksi, seperti kelelawar atau babi, serta kontak dekat dengan orang yang terinfeksi di mana virus menyebar melalui droplet atau cairan tubuh, persis seperti virus corona SARS-CoV-2. Kendati begitu, tingkat penularan virus Nipah relatif rendah dengan tingkat kematian tinggi sekitar 40 hingga 70 persen.
ADVERTISEMENT
Saat ini, otoritas kesehatan setempat sedang memantau 54 kontak erat berisiko tinggi, termasuk keluarga bocah yang meninggal dan 30 petugas kesehatan yang kontak erat dengan bocah tersebut. Untuk sementara, 11 orang menunjukkan gejala virus Nipah. Ironisnya, tidak ada pengobatan atau vaksin untuk menangani infeksi Nipah.
Nipah sendiri pertama kali diidentifikasi pada 1998. Kala itu, Nipah menyebar di Malaysia dengan 265 pasien mengalami gejala akut dan 105 lainnya dinyatakan meninggal dunia. Malaysia berhasil mengendalikan virus pada 1999, namun wabah lebih lanjut terus terjadi di Bangladesh dan India selama 20 tahun terakhir.
Ilustrasi ibu dan anak India. Foto: Shutter Stock
“Ini adalah ketiga kalinya Nipah terkena dampak di negara bagian. Sebelumnya pada 2018 dan 2019, virus Nipah terkonfirmasi,” kata Layanan Kesehatan Kerala sebagaimana dikutip IFL Science.
ADVERTISEMENT
Virus Nipah bisa dicegah dengan cara menjaga kebersihan, menghindari kontak erat dengan hewan ternak, dan menjauhi habitat kelelawar. Wabah Nipah di Kerala muncul kala wilayah tersebut mencatat banyak kasus COVID-19. Pada Senin kemarin, negara bagian India mencatat hampir 20.000 kasus COVID-19 dari total harian India 31.222 kasus.
Dalam beberapa tahun terakhir, ada kekhawatiran yang meningkat bahwa wabah Nipah yang parah dapat melanda Asia dan otoritas kesehatan memprediksi virus ini bisa menimbulkan pandemi global.