Wabah Misterius Flu Tomat Muncul di India, Serang Ratusan Anak di Bawah 5 Tahun

25 Agustus 2022 6:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang wanita dan dua orang anak menyiramkan air ke badan mereka akibat cuaca panas ekstrem yang melanda India. Foto: SANJAY KANOJIA / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Seorang wanita dan dua orang anak menyiramkan air ke badan mereka akibat cuaca panas ekstrem yang melanda India. Foto: SANJAY KANOJIA / AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Para peneliti di India mulai mewaspadai munculnya penyakit baru yang dijuluki flu tomat atau demam tomat. Penyakit ini menyebabkan munculnya lepuh merah di kulit yang dapat membesar seukuran tomat kecil.
ADVERTISEMENT
Diterbitkan di jurnal Lancet Respiratory Medicine, tiga ilmuwan melaporkan lebih dari 100 kasus flu tomat yang menimpa anak di bawah usia 5 tahun di negara bagian Kerala dan Odisha di India. Penyakit ini pertama kali terdeteksi pada 6 Mei 2022 di distrik Kollam Kerala. Sejak saat ini, ada laporan lain dengan kasus yang sama di kota Bhubaneswar di Odisha.
Anak-anak yang terkena demam tomat mengalami serangkaian gejala seperti flu, demam, nyeri badan, dan ciri-ciri yang paling umum adalah munculnya letusan lepuh merah yang menyakitkan di seluruh tubuh dan secara bertahap terus membesar hingga seukuran tomat.
Dalam laporan itu peneliti menyebut penyakit ini sangat menular, meski tampaknya tidak mengancam jiwa. Adapun gejala berlangsung 7 hingga 10 hari. Sampai saat ini belum diketahui dari mana flu tomat berasal, termasuk apakah penyakit zoonosis atau bukan.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi ruam kulit anak. Foto: Shutter Stock
“Saat ini sepertinya virus bergejala ringan dan hilang dengan sendirinya, tetapi kebanyakan orang yang terkena infeksi ini masih muda, dan kami tidak benar-benar tahu apa yang mungkin terjadi pada orang yang mengalami gangguan kekebalan atau jika menular ke orang dewasa,” kata Profesor Vasso Apostolopoulus, penulis utama studi sekaligus pemimpin Immunology & Translational Group di Victoria University.
Demam tomat terdeteksi setelah hasil tes memastikan bahwa gejala yang dialami pasien bukan demam berdarah, chikungunya, virus zika, virus varicella-zoster atau herpes. Namun, menurut peneliti gejala mungkin terkait dengan penyakit lain yang belum diketahui.
Sejauh ini, hanya sedikit yang diketahui dari penyakit ini. Peneliti juga belum mengidentifikasi patogen yang sangat penting untuk memahami penyakit ini.
ADVERTISEMENT
“Tidak jelas apakah wabah ini disebabkan oleh satu virus atau lebih dari satu virus. Oleh karena itu, pengujian laboratorium yang mendesak diperlukan untuk mengonfirmasi apakah Flu Tomat sebenarnya adalah virus baru atau bukan,” ungkap Ashley Quigley, Senior Research Associate di Global Biosecurity di Kirby Institute di University of New South Wales yang tidak terlibat dalam studi.