Wabah Penyakit Langka Brucellosis Menyebar di China, Ini Penyebabnya

18 September 2020 16:22 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bakteri Foto: Pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bakteri Foto: Pixabay.com
ADVERTISEMENT
Ribuan orang di China dinyatakan positif terjangkit penyakit langka yang disebabkan oleh bakteri. Wabah ini terjadi akibat kebocoran di sebuah pabrik biofarmasi di provinsi Gansu, China, pada Agustus tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan CNN, sebanyak 3.245 orang telah terpapar bakteri mematikan tersebut pada Selasa (15/9). Komisi Kesehatan kota Lanzhou menyatakan, ribuan orang tersebut terjangkit penyakit brucellosis yang disebabkan bakteri brucella.
Hingga saat ini, pemerintah China telah menguji lebih dari 21 ribu orang dari 2,9 juta populasi di provinsi tersebut. Regulator kesehatan setempat belum melaporkan adanya kasus kematian akibat wabah baru ini.
Wabah ini diyakini disebabkan karena sebuah kebocoran pada pabrik farmasi setempat pada Juli hingga Agustus 2019. Insiden tersebut terjadi setelah pabrik menggunakan disinfektan yang sudah kedaluwarsa sehingga tidak efektif dalam membunuh bakteri di saluran pembuangan pabrik.
Ilustrasi Pabrik Foto: ANTARA FOTO/ Aji Styawan
Gas pada saluran pembuangan tersebut kemudian berubah menjadi aerosol dan bocor ke udara luar. Angin kemudian membawa udara berbakteri itu ke pemukiman masyarakat.
ADVERTISEMENT
Penyakit yang disebabkan bakteri brucella ini juga dikenal sebagai demam Malta atau demam Mediterania. Gejalanya meliputi sakit kepala, sakit otot, demam, dan kelelahan.
Menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (Centers for Disease Control and Prevention/CDC), gejala tersebut dapat menjadi lebih parah pada kasus-kasus tertentu. Beberapa simtom bahkan dapat terus terjadi dan tidak hilang sehingga menyebabkan arthritis dan pembengkakan organ.
Transmisi antar manusia sebenarnya sangat jarang terjadi. Seseorang biasanya terjangkit bakteri setelah mengkonsumsi makanan atau menghirup udara yang telah terkontaminasi bakteri.
Ilustrasi infeksi bakteri salmonella Foto: dok.Shutterstock
Bakteri brucella sering ditemukan pada hewan ternak. Pabrik biofarmasi yang bertanggung jawab atas kejadian ini memang merupakan produsen vaksin anti-bakteri tersebut bagi hewan ternak.
Beberapa bulan setelah kebocoran dilaporkan otoritas setempat, lisensi pembuatan vaksin ditangguhkan. Perusahaan juga telah menyatakan permintaan maaf, serta menghukum delapan pegawai yang bertanggung jawab atas insiden kebocoran.
ADVERTISEMENT
Wabah bakteri brucella pernah muncul secara besar di China pada tahun 1980-an. Namun, jumlahnya terus menurun berkat penemuan dan produksi vaksin secara massal.
Meski begitu, bakteri ini juga pernah mewabah pada tahun 2008 lalu di Bosnia. Kala itu, bakteri menginfeksi sekitar 1.000 orang dan membuat ribuan domba serta hewan ternak lain harus dimusnahkan.
(EDR)