Wabah Tikus Serang Australia, Warga Bisa Tangkap 600 Ekor per Hari

23 Maret 2021 7:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi tikus. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tikus. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Sejumlah wilayah di Australia diserang wabah tikus mengerikan. Mereka hampir bisa ditemukan di setiap sudut ruangan, di trotoar, selokan, kandang hewan, hingga rumah warga. Tikus-tikus itu menyisakan kotoran dan bau pesing, butuh enam jam untuk membersihkan itu semua.
ADVERTISEMENT
Pemandangan macam ini terjadi di Queensland dan New South Wales, Australia, di mana wabah tikus yang tak terkendali membuat sengsara hidup para petani, pedagang grosir, dan warga di beberapa kota lain di negara bagian Australia timur.
Seorang petani mengatakan kepada The Guardian, bahwa kegilaan hewan pengerat saat ini sebagai “wabah absolut”, lebih parah dari apapun yang pernah terjadi di kotanya dalam beberapa dekade terakhir.
Banyak petani yang kehilangan seluruh hasil panen biji-bijian karena ulah tikus yang kelaparan. Sementara hotel harus tutup karena kewalahan mengusir ratusan tikus yang masuk ke setiap kamar.
Seorang petugas toko di kota kecil barat laut Sydney melaporkan bisa menangkap 600 tikus setiap malam. Sejauh ini, sudah tiga orang harus dilarikan ke rumah sakit karena gigitan tikus.
ADVERTISEMENT
Steve Henry, seorang peneliti di CSIRO (sebuah badan ilmu pengetahuan di Australia) mengatakan kepada The Guardian, bahwa wabah tikus kemungkinan disebabkan oleh panen biji-bijian melimpah sehingga menarik banyak tikus lapar ke area pertanian. Jumlah tikus yang datang juga sama melimpahnya dengan panen para petani.
"Mereka mulai berkembang biak lebih awal dan karena ada banyak makanan dan tempat berlindung di dalam sistem, mereka terus berkembang biak dari awal musim semi hingga musim gugur," kata Henry.
Guna menangani wabah tikus semakin meluas, penduduk setempat memasang jebakan ekstra. Sementara petani di Queensland menggunakan drone untuk menjatuhkan umpan racun tikus dari udara.
Ilustrasi tikus. Foto: Pixabay
Menurut Alan Brown, seorang petani dari kota Wagga Wagga, New South Wales, wabah baru saja dimulai. Sebab, tikus merupakan hewan yang cepat dalam berkembang biak, di mana satu induk dapat melahirkan setiap 20 hari sekali, dan bisa menghasilkan 500 keturunan dalam satu musim.
ADVERTISEMENT
"Seekor betina dewasa bisa berkembang biak setiap tiga minggu, mereka bisa melahirkannya," kata Brown. "Dan itulah yang sedang terjadi, itu membangun wabah besar."
Selain mengganggu dan menjadi ancaman bagi perekonomian warga, wabah tikus juga bisa menjadi vektor penyakit. “Mungkin (patogen) paling umum adalah bakteri Salmonella yang dapat disebarkan oleh berbagai spesies hewan," tulis sebuah laporan dari Pemerintah Queensland tahun 1998.
"Bakteri biasanya ditularkan ke orang melalui makanan yang terkontaminasi urin atau kotoran yang terinfeksi, dan dapat menyebabkan gastroenteritis akut."