Wabah Virus Oropouche Landa Brasil dan Kuba, Kini Sudah Masuk Eropa

14 Agustus 2024 16:13 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi 3D virus. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi 3D virus. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Eropa mengeluarkan peringatan bahaya penularan virus Oropouche usia mengkonfirmasi 19 kasus Oropouche. Kebanyakan dari mereka yang tertular adalah para pelancong yang baru pulang liburan dari Kuba dan Brasil.
ADVERTISEMENT
Sejumlah wilayah di Amerika Selatan dan Kuba saat ini memang sedang dilanda wabah virus Oropouche, dengan jumlah kasus yang terus bertambah. Kematian pertama akibat virus ini dikonfirmasi di Brasil, sehingga menambah kekhawatiran akan merebaknya wabah ke negara lain di luar AS.
Virus Oropouche adalah virus yang ditularkan melalui arthropoda. Artinya, virus ditularkan ke manusia lewat gigitan nyamuk atau lalat yang terinfeksi. Virus pertama kali ditemukan pada 1955, menjangkit seorang pekerja kehutanan yang terinfeksi saat bekerja di dekat sungai Oropouche di Trinidad dan Tobago.
Wabah besar pertama terjadi pada 1960-an di Belem, Brasil. Saat itu, tercatat ada 11.000 kasus Oropouche. Wabah Oropouche kemudian terjadi berulang kali. Diperkirakan lebih dari setengah juta orang telah terinfeksi virus Oropouche sejak pertama kali penyakit ini terdeteksi.
ADVERTISEMENT
Wabah Oropouche kebanyakan terjadi di daerah tropis Amerika Selatan, Amerika Tengah, dan Karibia yang meliputi sebagian besar wilayah Amazon Brasil dan Peru. Penularan virus Oropouche biasanya terjadi di siang hari, terutama saat Matahari terbit dan terbenam.
Ketika seseorang terinfeksi virus Oropouche, gejala yang bisa ditimbulkan mirip dengan flu, seperti demam mendadak, sakit kepala, pusing, menggigil, nyeri otot, dan peka terhadap cahaya. Gejala-gejala ini biasanya berlangsung 2 hingga 5 hari sejak seseorang digigit serangga yang terinfeksi.
Ilustrasi orang demam dan flu. Foto: Africa Studio/Shutterstock
Kebanyakan pasien pulih tanpa efek jangka panjang, tapi gejala dapat muncul lagi jika individu melakukan aktivitas berat saat tubuh belum fit. Sayangnya tidak ada obat antivirus khusus untuk penyakit Oropouche. Pasien biasanya dirawat dengan obat pereda nyeri dan rehidrasi untuk meringankan gejala.
ADVERTISEMENT
Meski penyakit Oropouche jarang berakibat fatal, tapi dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti ensefalitis dan meningitis. Dua wanita muda di Brasil, misalnya, baru-baru ini dikabarkan meninggal akibat virus Oropouche, karena gejala muncul tiba-tiba yang menyebabkan pendarahan. Virus ini dikaitkan dengan banyak kasus keguguran, lahir meninggal, dan cacat lahir di Brasil.

Peningkatan kasus

Antara Januari hingga pertengahan Juli 2024, terjadi peningkatan tajam kasus virus Oropouche di Amerika, dengan lebih dari 8.000 kasus yang terkonfirmasi. Lebih dari 7.000 kasus ini terjadi di Brasil.
Lonjakan kasus Oropouche tidak hanya bikin Brasil terdampak secara sistem kesehatan, tapi virus telah menyebabkan dua kematian untuk pertama kalinya. Lebih parah lagi ketika wabah dilaporkan telah masuk ke daerah yang sebelumnya tidak terdeteksi virus Oropouche.
Ilustrasi wabah virus di Brasil. Foto: Adriano Machado/REUTERS
Belum jelas kenapa infeksi virus Oropouche bisa meningkat tahun ini. Perubahan iklim kemungkinan menjadi salah satu faktornya, karena suhu yang lebih tinggi di wilayah tropis dapat mempercepat serangga berkembang biak. Banjir juga menciptakan lebih banyak genangan air yang merupakan lingkungan sempurna bagi serangga untuk bereproduksi.
ADVERTISEMENT
Faktor lain penyebab munculnya virus Oropouche adalah deforestasi hutan, membuat nyamuk terusir dari habitatnya dan bikin mereka hidup di lingkungan manusia, termasuk mencari sumber makanan dari tubuh manusia, bukan hewan. Selain itu, pergerakan orang lintas benua membuat virus cepat menyebar.
Mutasi juga bisa memengaruhi kemampuan virus untuk menginfeksi, menyebabkan penyakit, menyebar, dan bertahan dari sistem kekebalan tubuh. Bukti awal menunjukkan mutasi dan perubahan genetik dalam genom virus mungkin menjadi penyebab wabah Oropouche saat ini.
Belum ada vaksin untuk mencegah penyakit Oropouche. Jadi, cara terbaik melindungi diri dari infeksi adalah menghindari gigitan serangga di daerah tempat virus berada, terutama di Amerika Selatan, Amerika Tengah, dan Karibia.
Jadi, bagi warga Indonesia yang sedang liburan di Amerika Tengah, Amerika Selatan, dan Karibia, baiknya waspada. Segera pergi ke rumah sakit ketika mengalami gejala-gejala Oropouche.
ADVERTISEMENT