Wanita di Prancis Ngaku Terhantam Meteorit yang Jatuh dari Langit

18 Juli 2023 12:06 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Meteor. Foto: Vadim Sadovski/shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Meteor. Foto: Vadim Sadovski/shutterstock
ADVERTISEMENT
Seorang wanita di Prancis mengaku terhantam meteorit kecil yang jatuh dari langit. Batu luar angkasa itu mengenai tulang rusuknya saat menikmati kopi di luar ruangan bersama temannya.
ADVERTISEMENT
Menurut surat kabar Prancis Les Dernieres Nouvelles d’Alsace (DNA), cerita bermula ketika wanita yang tidak disebutkan namanya itu sedang mengobrol dengan temannya di teras rumah. Saat itu tiba-tiba ada ledakan, diiringi dengan serpihan batu berukuran sedang yang mengenai tulang rusuknya.
“Saya mendengar (suara) ‘boom’ keras datang dari atap di sebelah kami. Detik berikutnya, saya merasakan ada hantaman di tulang rusuk. Saya pikir itu binatang, kelelawar!” ujar wanita tersebut sebagaimana dikutip Newsweek. “Kami mengira itu potongan semen yang biasanya digunakan buat ubin. Tapi ternyata bukan.”
Perempuan yang tinggal di komune Schirmeck di timur laut Prancis itu melaporkan kejadian tersebut ke pihak properti dan memanggil tukang atap untuk memperbaiki rumahnya. Tukang atap mengatakan, alih-alih mirip semen, batu yang menghantam rumah si wanita justru mirip meteorit.
ADVERTISEMENT
Karena penasaran, wanita tersebut kemudian membawa benda misterius itu ke ahli geologi Thierry Rebmann.
Hasil pemeriksaan DNA menunjukkan bahwa batu mengandung campuran besi dan silikon, menunjukkan kemungkinan itu adalah meteorit. Total berat serpihan meteorit yang ditemukan cuma 4 ons. Rebmann mengatakan fenomena orang ketiban meteorit adalah kejadian yang sangat jarang terjadi.
Belum diketahui apakah meteorit yang mengenai bagian rusuk si wanita menyebabkan cedera atau tidak.
Ilustrasi meteorit. Foto: East Anglian Astrophysical Research Organisation
Meteorit adalah batu luar angkasa atau meteor yang bertahan saat melewati atmosfer Bumi dan berhasil mencapai tanah. Saat di luar angkasa, benda ini disebut sebagai meteoroid. Ukurannya bisa bervariasi, mulai dari butiran debu hingga asteroid kecil. Meteoroid ini berasal dari benda yang lebih besar, seperti asteroid atau planet lain seperti Mars.
ADVERTISEMENT
Kebanyakan meteoroid yang masuk ke Bumi hancur di langit saat mereka melewati atmosfer dengan kecepatan ribuan kilometer per jam. Sementara itu, meteorit yang berhasil mencapai tanah biasanya berukuran kecil, misal, sebesar kerikil atau kepalan tangan.
Menurut NASA, ada sekitar 50.000 kilogram material meteorit yang jatuh ke Bumi setiap tahunnya. Namun, sebagian besarnya berukuran sangat kecil dan kebanyakan jatuh ke laut yang menutupi 70 persen permukaan Bumi.
Ketika ditemukan di darat, sulit untuk membedakan meteorit dan batuan Bumi karena terlihat hampir mirip. Tapi di beberapa tempat, seperti gurun pasir atau es, batuan luar angkasa ini lebih mudah dikenali.
"Sangat jarang, di lingkungan beriklim kita untuk menemukan (meteorit)," kata Rebmann. "Mereka menyatu dengan elemen lain. Di sisi lain, di lingkungan gurun, kita bisa menemukannya dengan lebih mudah."
ADVERTISEMENT