Wanita Indonesia di TikTok Ini Alami Lumpuh Wajah Mirip Justin Bieber

16 Juni 2022 8:26 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi senam wajah. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi senam wajah. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Beberapa waktu lalu, terdapat sebuah postingan di TikTok yang memperlihatkan seorang wanita dengan kondisi lumpuh wajah, mirip dengan apa yang dialami oleh Justin Bieber.
ADVERTISEMENT
Meski kondisinya serupa dengan Justin, akun @juliyuliaa, yang ternyata seorang wanita asal Indonesia itu ternyata mengalami kondisi Bell’s Palsy. Sedangkan yang dialami oleh Justin merupakan Ramsay Hunt Syndrome.
Pemilik akun TikTok yang ternyata bernama asli Yulia Zahra itu, membagikan pengalamannya saat mengetahui jika dirinya alami Bell’s Palsy.
“Awalnya sih kaya ada yang aneh aja sama mata sebelah kanan, terus pas coba record (video), ternyata enggak bisa ngedip sempurna,” ucap Yulia saat dihubungi kumparanSAINS, pada Selasa (14/6).
Yulia mengaku, tak hanya mata kanan sebelah saja yang bermasalah, namun dirinya merasakan kaku pada wajah sebelah kanannya. Terlihat dari alis sebelah kanan yang tidak terangkat sempurna, lubang hidung kanan yang tidak bisa kembang kempis, dan bibir yang tidak bisa senyum simetris karena bibir kanan tidak bisa terangkat.
ADVERTISEMENT
Setelah merasa ada keanehan itu, dirinya mencoba mencari informasi terkait gejala yang dialami di mesin pencari Google. Bahkan ia sempat menyimpulkan sendiri jika terkena Bell’s Palsy. Namun, di hari itu juga, ia pun memeriksakan kondisi lumpuh wajahnya ke dokter spesialis saraf.
“Ternyata benar kena Bell’s Palsy (kata dokter),” jelas Yulia.
Melalui akun TikTok-nya, Yulia mengaku sempat menjalani fisioterapi. Untuk saat ini, dirinya sudah tidak lagi menjalani fisioterapi, tetapi ia menjalani perawatan akupuntur. Menurutnya, sudah ada perkembangan dari kondisinya setelah melakukan 3 kali akupuntur.

Serupa tapi tak sama

Mungkin orang awam yang melihat video Yulia di TikTok miliknya akan mengira jika ia terkena gejala stroke. Atau bahkan terkena Ramsay Hunt Syndrome seperti yang diidap Justin.
ADVERTISEMENT
Menurut Mayo Clinic, ketiganya memiliki penyebab yang berbeda, meski gejalanya hampir serupa. Bell’s Palsy merupakan kondisi saat otot pada wajah alami kelemahan secara tiba-tiba. Penyebab dari Bell’s Palsy seperti yang dialami Yulia belum diketahui secara pasti. Namun beberapa ahli menduga jika kondisi itu terjadi akibat reaksi peradangan pada saraf di salah satu sisi wajah seseorang.
Penyanyi Justin Bieber tiba untuk Met Gala 2021 di Metropolitan Museum of Art di New York pada 13 September 2021. Foto: Angela Weiss/AFP
Sedangkan Ramsay Hunt Syndrome yang dialami oleh Justin, adalah kondisi yang menyebabkan penderitanya alami kelumpuhan wajah. Sindrom itu diakibatkan oleh infeksi menahun virus Varicella-zoster – virus penyebab cacar air dan herpes – yang mempengaruhi saraf pada wajah manusia.
Meski serupa dengan Bell’s Palsy, penderita Ramsay Hunt Syndrome juga mengalami ruam pada beberapa bagian wajah dan gangguan pendengaran pada sisi telinga terdampak. Sementara gejala itu tidak ditemukan pada penderita Bell’s Palsy.
ADVERTISEMENT
Begitu juga dengan penyakit stroke yang memiliki gejala hampir sama dengan kedua kelainan pada otot wajah sebelumnya. Orang gejala stroke umumnya juga akan mengalami kelumpuhan wajah pada satu sisinya, yang ditandai dengan senyum yang tidak simetris dan kesusahan berbicara.
Stroke Foto: Thinkstock
Meski sama, stroke diakibatkan karena berkurangnya suplai darah ke otak, akibatnya oksigen ke otak ikut menurun dan menyebabkan terganggunya beberapa sistem saraf di tubuh. Oleh karena itu, perbedaan paling signifikan, penderita stroke juga bisa alami kelumpuhan di bagian tubuh seperti badan, tangan, atau kaki, tidak hanya di bagian wajah saja.
Walau faktor penyebabnya berbeda, penderita Bell’s Palsy, Ramsay Hunt Syndrome hingga stroke dapat sembuh jika mendapatkan perawatan serta penanganan yang tepat dan cepat. Selain terapi dengan obat-obatan, ketiga penderita disarankan melakukan fisioterapi guna mengembalikan fungsi otot yang alami kelumpuhan seperti sedia kala.
ADVERTISEMENT