Wanita Ini Alami Penyakit Aneh, Muntah 30 Kali Sehari

8 Desember 2022 13:06 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi wanita ingin muntah. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi wanita ingin muntah. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Seorang wanita muda mengidap penyakit aneh, muntah spontan lebih dari 30 kali sehari dan dapat menghasilkan 1,6 galon (6 liter) dalam sekali periode muntah. Ternyata, gejala tersebut kemungkinan besar berasal dari kelainan autoimun.
ADVERTISEMENT
Studi kasus di jurnal Frontiers in Endocrinology yang rilis 10 November 2022 menyebutkan, wanita berusia 27 tahun yang mengalami penyakit itu juga diketahui mengidap diabetes tipe 1, penyakit autoimun dengan sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel di pankreas yang memproduksi hormon insulin.
Insulin membantu membawa gula keluar dari aliran darah dan masuk ke dalam sel. Namun, penyakit ini mengurangi suplai hormon tubuh, menyebabkan kadar gula darah atau glukosa meningkat.
Sekitar 1 dari 5 orang dengan diabetes tipe 1 memiliki kelainan autoimun tambahan, menurut laporan di jurnal Diabetes Care keluaran tahun 2020. Dalam kasus si wanita muda, kelainan autoimun tampaknya telah memicu serangan muntah, meski dokter belum tahu bagaimana itu terjadi.
Ilustrasi penyakit autoimun. Foto: Shutterstock
Dokter pertama kali memeriksa pasien pada 2016, ketika dia mulai mengalami muntah sebulan sekali. Saat datang ke rumah sakit, pasien mengalami serangkaian gejala, termasuk mual, sakit perut, dan muntah. Beberapa hari berikutnya kondisi muntah yang dialaminya semakin parah, bahkan sampai 30 kali sehari dengan volume bisa mencapai 6 liter.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan gejalanya, dokter mendiagnosis bahwa pasien mengalami “cyclic vomiting syndrome” (CVS). CVS merupakan gangguan yang ditandai dengan serangan muntah mendadak diselingi periode tanpa gejala.
Penyebab pasti CVS tidak diketahui. Namun menurut peneliti di National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Disease, penyakit ini timbul dari sinyal saraf yang salah antara otak dan saluran pencernaan; respons hormonal disfungsional terhadap stres; atau mutasi genetik tertentu.
Setelah masuk rumah sakit, gejala pasien mereda dalam beberapa hari. Namun gula darah turun drastis dan tetap rendah selama berhari-hari. Dokter juga memantau ketat perawatan insulin pasien.
com-Ilustrasi diabetes. Foto: Shutterstock
Guna mengetahui lebih lanjut, tim melakukan pemeriksaan seluruh tubuh, dengan hasilnya mereka tidak menemukan hal aneh di tubuh pasien. Sementara itu, hasil analisis darah pasien menunjukkan tingkat autoantibodi GAD yang sangat tinggi, molekul kekebalan yang bisa menyerang jaringan tubuh sendiri dan ditemukan pada pasien dengan diabetes tipe 1.
ADVERTISEMENT
Darah pasien juga mengandung antibodi yang menempel pada insulin, biasanya terjadi pada orang yang membutuhkan suntikan insulin. Anehnya, tim menemukan antibodi tersebut membuat insulin bertahan lebih lama.
Untuk mengatasi muntah pasien, pertama dokter mencoba menghilangkan antibodi jahat dengan konsumsi obat-obatan tertentu. Dari sini mereka menemukan bahwa obat rituximab dapat mengurangi jumlah antibodi dan mengoreksi gula darah rendah.
Tanpa diduga, gejala muntah pasien berkurang drastis dalam delapan bulan perawatan setelah pemberian obat rituximab. Tim menduga bahwa autoantibodi dalam darah pasien, entah bagaimana caranya telah mendorong CVS. Jadi ketika antibodi menghilang, muntah pasien juga berkurang.
“Menurut pendapat kami, sindrom muntah siklik (CVS) kemungkinan tidak terkait dengan diabetes atau penggunaan insulin, karena sindrom ini tidak lebih umum pada penderita diabetes daripada masyarakat umum,” kata Wei Liang, salah satu periset dan dokter dari departemen endokrinologi di University of Hong Kong-Shenzhen Hospital, seperti dikutip Live Science.
ADVERTISEMENT
"Oleh karena itu, menurut kami CVS mungkin merupakan kelainan autoimun tersendiri."