Wanita Ini Masuk RS Gara-gara Kerap Ditanya Ortu Kapan Nikah

1 Agustus 2022 9:36 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi perempuan stres. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perempuan stres. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Seorang wanita di China harus masuk rumah sakit, karena didiagnosis dengan kecemasan parah. Uniknya, kecemasan tersebut akibat tekanan dari orang tuanya untuk si perempuan segera menikah.
ADVERTISEMENT
Wanita berusia 27 tahun tersebut harus dilarikan ke rumah sakit setempat di provinsi Jinan, China, setelah mengalami serangan panik. Tubuhnya kesulitan bernapas, mati rasa, dan anggota badannya berkedut, dikutip Shanhai Video.
Menurut Chen Liang, dokter yang merawatnya, gejala panik tersebut dimulai setelah pertengkaran sengit terjadi ketika pertanyaan menikah dilontarkan orang tuanya.
“Dia memberi tahu kami bahwa orang tuanya telah berulang kali mendesaknya untuk menikah,” kata Chen, sebagaimana dikutip South Morning China Post. “Akhirnya, dia tidak tahan lagi dan bertengkar hebat dengan mereka.”
ilustrasi wanita cemas, stres atau depresi. Foto: Shutterstock
Dia didiagnosis dengan kecemasan. Ia diberitahu bahwa kesulitan bernapasnya akibat alkalosis respiratorik yang disebabkan oleh kadar karbon dioksida dalam darah rendah karena pernapasan cepat seperti hiperventilasi.
Menurut Chen, kebanyakan penderita alkalosis respiratorik juga mengalami gangguan kecemasan. Sementara perawatannya sendiri sederhana, yakni mengenakan masker wajah untuk membantu mengatur pernapasan.
ADVERTISEMENT
“Dan orang-orang harus mencoba menenangkan mereka dan membantu meringankan kecemasan mereka,” lanjut Chen.
Ia juga mengingatkan orang yang mengalami kecemasan dan alkalosis respiratorik untuk segera mencari pertolongan medis, jika gejalanya tidak membaik.

Tren ‘pernikahan terlambat’

Kisah wanita yang tak disebutkan namanya tersebut menjadi viral di Weibo dan sudah ditonton sebanyak 260 juta kali. Banyak warganet bersimpati dengan penderitaan wanita itu dan mengakui tak tahan dengan tekanan orang tua agar anak muda di China menikah.
“Saya sudah mengirim video ke ibu saya,” komentar salah satu pengguna. “Mudah-mudahan saya dapat memiliki beberapa hari yang damai dan tenang.”
Ada juga pemuda yang berkomentar mengenai normalnya belum menikah di usia seperti wanita tersebut.
“Bukankah normal menjadi lajang di usia 27 atau 28 saat ini? Lebih banyak kebebasan harus diberikan kepada anak-anak oleh orang tua mereka.”
Ilustrasi Pernikahan. Foto: Shutter Stock
Tren “pernikahan terlambat” di usia 25 dan 29 tahun telah menjadi hal yang umum di China. Akibatnya selama hampir dekade telah terjadi penurunan terus-menerus dalam jumlah pernikahan yang terdaftar.
ADVERTISEMENT
Sebanyak 13,5 juta pernikahan tercatat pada 2013 lalu, dan itu merupakan puncaknya. Angka tersebut kemudian terus menurun selama delapan tahun terakhir.
Hanya ada 7,6 juta pernikahan terdaftar pada 2021, menunjukkan bahwa hanya sekitar lima orang dari 1.000 menikah, menurut data dari Kementerian Urusan Sipil. Sebelumnya, kebanyakan orang menikah antara usia 20 dan 24 tahun.
Di satu sisi, menikah lebih awal di China dianggap sebagai bagian penting dari memenuhi kewajiban seseorang kepada orang tua mereka, di mana itu adalah harapan paling umum di kalangan generasi yang lebih tua.