Warga Indonesia yang Pergi ke China Diimbau Hindari Pasar Ikan

18 Januari 2020 18:14 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi virus Foto: qimono via Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi virus Foto: qimono via Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Penyakit pernapasan misterius yang mewabah di Wuhan, China, telah menyebar ke Thailand dan Jepang. Otoritas masing-masing negara mengonfirmasi, virus itu dibawa turis yang baru saja mengunjungi Wuhan.
ADVERTISEMENT
Penyebaran penyakit yang didalangi coronavirus ini terhitung cepat. Warga Wuhan pertama kali terinfeksi virus pada 12 Desember 2019. Tak sampai sebulan, WHO mengonfirmasi kasus lain muncul di Thailand pada 8 Januari 2020. Seminggu kemudian, giliran Jepang melaporkan penyebaran coronavirus juga telah sampai di negaranya.
Pedagang melihat ikan tuna beku di pasar ikan Toyosu, Tokyo, Jepang. Foto: AFP/Kazuhiro NOGI
Berdasarkan pernyataan dari laman resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), WHO sampai saat ini tidak melakukan pembatasan perjalanan ke China. Namun demikian, Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan meminta kepada seluruh masyarakat yang bepergian ke China untuk memperhatikan beberapa hal berikut.
- Menghindari berkunjung ke pasar ikan atau tempat penjualan hewan hidup.
- Jika dalam perjalanan merasa berinteraksi dengan orang dengan gejala demam, batuk, dan susah bernafas atau jatuh sakit dengan gejala serupa, agar segera berobat menuju fasilitas kesehatan terdekat.
ADVERTISEMENT
- Jika saat di Indonesia menunjukkan gejala demam, batuk, dan sukar bernafas agar segera berobat.
Ilustrasi sakit. Foto: Shutterstock
“Jika ada tanda-tanda seperti itu, agar segera ke Puskesmas atau fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Pencegahan yang dapat dilakukan dengan hygiene diri termasuk cuci tangan. Itu yang saya minta terus digalakkan di lingkungan masyarakat," ucap Menkes Terawan, dikutip dari situs resmi Kemenkes RI.
Dipaparkan lebih lanjut, warga juga diimbau berperilaku hidup sehat yang perlu dibiasakan seperti pakai masker agar tidak menularkan penyakit ke orang lain, makan makanan bergizi seimbang, makan buah dan sayur yang cukup, beraktivitas fisik minimal setengah jam setiap hari, dan segera berobat jika sakit.
Upaya pencegahan dari individu perlu dilakukan untuk menangkal masuknya coronavirus ke Indonesia. Dari sisi pemerintah, Kemenkes menyatakan beberapa sektor akan diperkuat, termasuk tenaga kesehatan, rumah sakit, pengawasan, serta pintu-pintu masuk bandara dan pelabuhan.
ADVERTISEMENT
Bandara Ngurah Rai, Bali, telah memasang dua alat thermal scanner atau alat pemindai suhu tubuh. Dua alat ini dipasang di Gate 16 dan Gate 17 area kedatangan internasional sejak Sabtu (18/1). Jika wisatawan terdeteksi memiliki suhu badan di atas 38 derajat Celsius, petugas akan melakukan pemeriksaan lebih mendalam apakah mereka terinfeksi coronavirus, atau penyakit lainnya.
“Sudah diaktifkan thermal scanner, dan rapat koordinasi tanggal 6 Januari untuk mengarahkan semua penumpang dari Wuhan untuk melewati Gate 16 dan 17 di mana alat thermal terpasang,” ujar Kabid Upaya Kesehatan Lintas Wilayah Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Denpasar, Putu Alit Sudarma, Sabtu (18/1).
Alit menambahkan, pihaknya juga memasang alat thermal scanner di pelabuhan-pelabuhan. Sejumlah petugas medis pun telah berjaga di pintu masuk. Total ada dua dokter dan tiga perawat di Bandara Ngurah Rai, serta tiga dokter dan satu perawat di pelabuhan.
ADVERTISEMENT