Warga Korea Utara Alami Masalah Rambut Rontok Serius

28 November 2023 9:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un saat mengunjungi Vostochny Cosmodrome di Rusia, Rabu (13/9/2023). Foto: Sputnik/Artem Geodakyan/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un saat mengunjungi Vostochny Cosmodrome di Rusia, Rabu (13/9/2023). Foto: Sputnik/Artem Geodakyan/Reuters
ADVERTISEMENT
Warga Korea Utara sedang dihadapkan masalah serius: Banyak masyarakatnya mengalami rambut rontok alias kebotakan dini.
ADVERTISEMENT
Menurut sejumlah pakar dalam wawancara bersama Radio Free Asia (RFA), fenomena aneh rambut rontok yang menimpa warga Korea Utara kemungkinan disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk infeksi akibat dari penggunaan sabun dan deterjen mengandung bahan kimia “keras”.
Choi Jeong Hoon, dokter dari Korea Utara yang melarikan diri ke Korea Selatan dan kini menjabat sebagai peneliti senior di Public Policy Research Institute di Korea University di Seoul, mengatakan tidak mudah bagi warga Korut untuk mendapatkan produk kimia “ringan”.
Masalahnya, pengobatan rambut rontok di Korut juga terlalu mahal dan dalam banyak kasus tidak terbukti efektif.
Perawatan menggunakan obat-obatan dan kosmetik sebenarnya bisa membantu mengatasi rambut rontok. Namun, bahan-bahan yang diyakini memiliki efek menguntungkan buat rambut dan kulit pada kenyataannya tidak terbukti bisa mengatasi masalah tersebut, bahkan keampuhannya tidak teruji karena ketidakjelasan peraturan di negara tersebut.
Foto-foto yang menunjukkan contoh gaya rambut digantung di salon rambut di Pyongyang, Korea Utara. Foto: AP/David Guttenfelder
Ahn Kyung Soo, pemimpin DPRKHealth.org, sebuah blog yang kerap mengulas isu kesehatan di Korea Utara, berpendapat bahwa pengobatan di negara tersebut lebih banyak menerapkan metode oriental.
ADVERTISEMENT
Artinya, pengobatan lebih banyak menggunakan bahan tonik topikal atau bahan herbal yang dibuat berdasarkan rambuan obat yang kemungkinan kurang efektif. Perawatan seperti ini dilakukan dengan cara mencelupkan sikat rambut berbentuk jarum ke dalam botol kaca lalu mengoleskannya ke kulit kepala untuk merangsang pertumbuhan rambut.
Pakar lain berpendapat, topi militer juga bisa merusak rambut akibat sirkulasi udara yang buruk, menyebabkan penumpukan bakteri dan pori-pori tersumbat sehingga membuat rambut rontok.
Sebagaimana diketahui, semua pria berbadan sehat di Korut biasanya diwajibkan untuk mengabdi selama 10 tahun di angkatan bersenjata atau disebut sebagai wajib militer. Maka, penggunaan topi militer sangat lazim dilakukan oleh pria di sana.
Faktanya, bukan hanya Korut, kerontokan rambut juga dialami oleh banyak warga Korea Selatan dalam beberapa tahun terakhir. Fox News melaporkan, satu dari lima warga Korea Selatan menderita kebotakan. Masalah rambut ini terbukti serius sehingga berpengaruh dalam pemilihan presiden tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Calon presiden Lee Jae-myung mendapat dukungan dari warga setelah mengusulkan perawatan rambut rontok harus ditanggung oleh asuransi kesehatan nasional. Dukungan bahkan mengalir dari sebuah kelompok di media sosial yang mendeklarasikan dirinya sebagai perkumpulan orang yang mengalami kebotakan, meski pada akhirnya Jae-myung kalah dalam pemilihan presiden tersebut.
Pemerintah Korea Selatan sendiri pada saat itu hanya menanggung biaya pengobatan rambut rontok yang disebabkan oleh penyakit tertentu, sehingga banyak warga yang tidak mendapatkan akses perawatan rambut gratis.