Waspada Bully Verbal Bisa Menimpa Siapa Saja, Kenali Ciri-cirinya

20 Desember 2019 8:38 WIB
comment
13
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Bullying di Tempat Kerja Foto: Shutterstock/Littleaom
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bullying di Tempat Kerja Foto: Shutterstock/Littleaom
ADVERTISEMENT
Pelecehan verbal terjadi ketika seseorang berulang kali menggunakan kata-kata negatif untuk merendahkan orang lain demi mempertahankan kekuasaan dan kontrol atas orang tersebut. Bully verbal memang tidak melibatkan kontak fisik, namun itu dapat menyebabkan tekanan psikologis serta menjurus pada kekerasan.
ADVERTISEMENT
Hidup di sekitar pelaku pelecehan verbal menyebabkan seseorang kerap mempertanyakan kecerdasan, nilai, serta harga diri mereka sendiri. Perlu diingat, perundungan verbal bisa menimpa siapa pun tanpa terkecuali. Praktik pelecehan sejenis ini juga terjadi dalam segala jenis hubungan. Bisa orang tua kepada anak, antar pasangan, atasan dan bawahan di lingkungan pekerjaan, sesama saudara, teman, rekan kerja, hingga hubungan dokter dengan pasiennya.
Bully verbal cenderung tak mudah dikenali karena ia hadir dalam bentuk percakapan yang umum terjadi dalam setiap hubungan. Padahal, jika dibiarkan terus, tak sedikit dampak buruk yang bakal dirasakan korban terutama yang berhubungan dengan kondisi psikisnya.
Ilustrasi korban pelecehan. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Alasan pelecehan verbal sulit dideteksi
Menurut laporan Medical News Today, pelecehan verbal sulit dideteksi karena beberapa alasan. Misalnya, sebagian besar jenis pelecehan tersebut terjadi tidak di depan umum.
ADVERTISEMENT
Aksi pelecehan verbal juga terkesan tersembunyi karena pelaku berhasil membuat korban mengakui bahwa pelecehan tersebut pantas mereka terima karena kesalahan yang mereka perbuat. Hal ini bisa menyebabkan korban merasa seolah-olah bully itu tidak pernah terjadi sama sekali.
Ilustrasi Bullying di Tempat Kerja Foto: Shutterstock/Antonio Guillem
Beberapa tanda umum pelecehan verbal
Secara umum, seseorang yang berulang kali menggunakan kata-kata untuk menakut-nakuti, melemahkan, meremehkan, mempermalukan, atau mendiskreditkan seseorang, maka ia dapat disebut sebagai pelaku pelecehan verbal verbal. Berikut detail ciri-cirinya, seperti dilansir Medical News Today.
- Pelaku kerap mengatakan kepada seseorang bahwa mereka "selalu salah," atau tidak setuju dengan semua yang mereka katakan atau lakukan.
- Berulang kali membuat komentar negatif tentang mereka atau meremehkan preferensi, perasaan, atau pikiran pribadi seseorang
ADVERTISEMENT
- Menyalahkan orang lain atas perilaku atau tindakan mereka sendiri atau hal-hal yang tidak dapat mereka kendalikan
- Berulang kali menuduh seseorang tentang hal-hal yang belum mereka lakukan
- Mulai argumen atau percakapan yang sepertinya tidak pernah memiliki resolusi, terlalu bertele, dan membuat ketegangan
- Mengancam dan memberi tahu seseorang apa yang dapat dan tidak bisa mereka lakukan, baik secara langsung maupun tidak langsung
- Memanggil seseorang dengan nama negatif atau menggunakan celaan atau hinaan