Ask The Expert: Bagaimana Cara Menghadapi Bullying di Tempat Kerja?

26 November 2019 11:55 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Bullying di Tempat Kerja Foto: Shutterstock/Antonio Guillem
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bullying di Tempat Kerja Foto: Shutterstock/Antonio Guillem
ADVERTISEMENT
Bullying atau perundungan ternyata tak hanya terjadi di lingkungan sekolah saja. Lebih dari itu, bullying juga bisa menimpa orang dewasa di tempat kerja. Menurut studi yang dilakukan Workplace Bullying Institute, lebih dari 60 juta pekerja di Amerika Serikat pernah mengalami bullying di tempat kerja. Masih dari studi yang sama, sekitar 61 persen tindakan bullying berasal dari atasan atau bos, 33 persen dari rekan kerja, dan 6 persen sisanya berasal dari pekerja dengan tingkatan yang lebih rendah.
ADVERTISEMENT
Namun sayangnya, banyak korban bullying cenderung memilih diam karena beberapa alasan, seperti takut bahwa tindakan itu mengancam kariernya. Padahal jika dibiarkan, bullying bisa saja mengganggu fokus dalam bekerja, menurunkan rasa percaya diri, hingga menghambat karier Anda.
Lalu, bagaimana cara menghadapi bullying di tempat kerja? Untuk mengetahui jawabannya, kumparanWOMAN berbincang dengan psikolog, Ayoe Sutomo M.Psi. Psikolog dari Citra Ardhita Psychological Services ini berbagi pendapatnya mengenai fenomena bullying di tempat kerja.
Simak percakapan kami berikut ini:
Apa pandangan Anda soal bullying, khususnya di tempat kerja?
Sebetulnya di manapun tempatnya (baik itu di kantor maupun di luar kantor), bullying itu memiliki beberapa ciri utama. Pertama, harus ada perilaku yang menetap dan persistence atau berulang-ulang dalam waktu tertentu.
ADVERTISEMENT
Kedua, adanya kesenjangan yang sangat kuat sekali, sebagai contoh pelaku bully memiliki power yang lebih kuat dibanding target bully. Dan yang terakhir, adanya niatan atau intensi untuk menyakiti dalam bentuk tindakan yang disengaja. Jadi sebuah tindakan bisa disebut bullying kalau memenuhi tiga unsur tadi.
Tindakan-tindakan apa saja yang masuk dalam kategori bullying saat di tempat kerja?
Sebetulnya spektrumnya banyak dan biasanya sifatnya implisit atau eksplisit. Sebagai contoh, jika tindakan itu berkaitan dengan aspek pribadi, maka bisa membuat seseorang merasa terisolasi, tidak ditemani, lalu dikritik secara berulang-ulang. Sedangkan, ada juga agresi yang sifatnya verbal, sebagai contoh menghina, menyebarkan fitnah (dalam waktu terus menerus) karena memiliki niatan untuk menyakiti.
Ada juga bullying yang berkaitan dengan pekerjaan, contohnya ketika dikasih pekerjaan yang banyak tapi waktunya sedikit, lalu tanggung jawabnya sangat besar sekali, hingga pengawasan yang berlebihan terhadap pekerjaan yang dilakukan. Yang terakhir, ada juga physical bullying seperti dibentak, didorong, kemudian digebrak meja. Perilaku-perilaku itu biasanya cenderung membahayakan si korban.
Ilustrasi Bullying di Tempat Kerja Foto: Shutterstock/Littleaom
Siapa saja orang yang berpotensi melakukan bullying di tempat kerja?
ADVERTISEMENT
Sepanjang contoh perilaku tadi dilakukan secara intensional untuk membuat korban merasa kesulitan, atau dilakukan secara terus menerus oleh seseorang yang memiliki power lebih besar (bukan hanya posisi atau jabatan tapi power sosial), mereka bisa digolongkan sebagai pelaku bullying.
Apa dampak psikologis yang akan dialami korban bullying?
Di beberapa penelitian, dampak bullying ada kaitannya dengan kesehatan, terutama kesehatan jantung. Namun, jika berbicara pada efek psikologis, kondisi ini bisa menjadi salah satu sumber stres di tempat kerja.
Jika stres tersebut tidak ditangani dengan baik, maka kondisi ini bisa membuat performa seseorang menjadi kurang optimal, suasana kantor jadi tidak nyaman, dan parahnya lagi bisa memicu seseorang untuk resign karena tidak mau berada di lingkungan kerja tersebut.
ADVERTISEMENT
Kemudian, jika kondisi ini terjadi secara terus menerus, maka bisa membuat individu jadi tidak percaya diri, karena meyakini apa yang disampaikan oleh pelaku bully adalah benar atau tepat.
Lalu, bagaimana cara menghadapi bullying di tempat kerja?
Hal pertama yang harus dilakukan korban adalah menunjukkan sikap dan menyatakan bahwa dia tidak suka diperlakukan seperti itu. Lalu, lakukan klarifikasi apa yang salah sehingga pelaku bullying melakukan tindakan seperti itu. Jika memungkinkan coba bicarakan.
Ketika sudah tidak bisa dibicarakan dengan cara baik-baik, maka selanjutnya Anda diperbolehkan untuk melakukan eskalasi. Namun, ketika melakukan tindakan ini setidaknya ada beberapa hal yang harus Anda pertimbangkan; seperti misalnya mengumpulkan keterangan-keterangan, dan bukti yang mendukung pernyataan Anda. Bukti-bukti tersebut bisa berupa video, foto, atau keterangan dari pihak lain.
ADVERTISEMENT