Waspada Hepatitis A, Penyakit yang Menyebar Akibat Buruknya Kualitas Air

19 September 2022 19:00 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi hati terinfeksi hepatitis A. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hati terinfeksi hepatitis A. Foto: Shutterstock
Indonesia mulai memasuki musim hujan. Pada saat ini, biasanya kualitas air juga menurun karena lebih mudah tercemar.
Masyarakat pun diminta waspada terhadap berbagai penyakit yang muncul, salah satunya hepatitis A. Ya, penyakit ini dapat menular melalui air yang terkontaminasi. Saat sudah terkontaminasi virus Hepatitis A (HAV) dan kita mengonsumsi air tersebut, virus akan bermutasi di dalam tubuh lalu menyebabkan komplikasi. Dalam beberapa kasus, hepatitis A bahkan dapat menyebabkan gagal hati akut dan kematian.
Dilansir laman resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), hepatitis A dapat menginfeksi siapa pun, tak peduli anak-anak maupun orang tua. Di sisi lain, menurut laporan Kemenkes, kasus hepatitis A di Indonesia cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2019, jumlahnya bahkan mencapai 2.447 orang terinfeksi.

Gejala Hepatitis A dan Pengobatannya

Gejala awal hepatitis A sering tidak disadari, sebab pasien hanya mengalami kelelahan dan demam. Namun jika dibiarkan, gejala dapat semakin parah dan cepat menular.
Masa inkubasi virus akan berlangsung selama 14-28 hari. Setelah gejala awal terlihat, pasien akan merasa mual, kehilangan nafsu makan, muntah, dan warna urin berubah coklat menjadi seperti teh. Kemudian, mata dan pangkal kuku pun mulai menguning. Ketika orang yang terinfeksi menyentuh benda atau makanan, virus dapat berpindah dan menginfeksi orang lain.
Salah satu gejala terinfeksi hepatitis A adalah warna mata yang menjadi kuning. Foto: Shutterstock
Sebenarnya, tidak ada pengobatan khusus yang harus dilakukan pasien hepatitis A. Pasien disarankan mendapatkan penanganan medis untuk mengobati gejala yang timbul, istirahat cukup, serta mengonsumsi makanan bergizi. WHO menyebut, masa pemulihan biasanya memakan waktu beberapa minggu setelah terinfeksi.

Cara Mencegah Hepatitis A

Selain melakukan vaksinasi untuk hepatitis A, jangan lupa jaga kebersihan air di rumah. Sebab, risiko penyakit ini dapat lebih besar saat sanitasi dan higienitas rendah.
Menyadari pentingnya kualitas air bersih bagi masyarakat Indonesia, Panasonic menghadirkan pompa air submersible khusus untuk memompa sumur dalam. Menggunakan bahan berkualitas dan anti-karat, pompa air submersible dari Panasonic dapat mengalirkan air dengan deras tanpa penggunaan listrik yang besar.
Dilengkapi dengan teknologi thermal protection dan current protector, pompa air ini dapat mematikan mesin secara otomatis bila suhu motor telah mencapai 130 derajat celcius. Nantinya, arus listrik pun akan terputus saat energi yang dihasilkan berlebih. Dengan cara ini, Anda dapat mendukung sustainable living karena lebih hemat energi.
Hadir dalam empat tipe submersible, yaitu GS-03H232, GS-04H311, GS-05H315, dan GS-07H320, pompa air Panasonic juga terbuat dari material V0 yang tahan api.

Panasonic dan Upayanya Mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SGDs)

Mendukung tersedianya air bersih dengan pompa air submersible merupakan salah satu upaya Panasonic dalam mencapai tujuan SDGs nomor 6, yaitu memastikan ketersediaan dan manajemen air bersih yang berkelanjutan dan sanitasi bagi seluruh masyarakat di dunia. Perusahaan ini percaya, gaya hidup masyarakat dapat berubah menjadi lebih baik berkat inovasi-inovasi teknologi yang Panasonic hadirkan.
Selain air bersih, Panasonic juga meluncurkan kipas angin dan air purifier untuk menjaga kualitas udara di rumah. Hadir dengan desain elegan, kipas angin F-EP4022, F-ES4022, dan F-EL402 memiliki mesin dengan performansi tinggi, kapasitas aliran udara yang lebih besar, bebas bahan berbahaya (RoHS free), serta konsumsi daya yang lebih rendah. Tujuannya, agar pengguna dapat lebih hemat energi saat menggunakannya.
Sementara itu, penjernih udara (air purifier) Panasonic dibuat dengan teknologi nanoe™ X. Teknologi ini dapat mengubah molekul air di udara menjadi partikel radikal hidroksil (OH) yang menghasilkan 4,8 triliun partikel radikal OH per detik. Partikel-partikel tersebut akan tersebar luas di ruangan, sehingga menjadikan kualitas udara di dalam rumah lebih bersih, segar, serta bebas dari virus, bakteri, maupun partikel berbahaya lainnya.
Partikel kecil berukuran nano ini jauh lebih kecil dari partikel uap dan bersifat aktif. Sehingga, efek penghambatannya tidak hanya di udara saja namun sampai ke serat kain sekali pun. Selain itu, komponen generator nanoe™ X ini tidak ada batas waktu pemakaian serta tidak perlu adanya pergantian.
Berdasarkan hasil uji lembaga penelitian global Texcell asal Perancis, teknologi nanoe™ X juga sudah terbukti efektif melawan virus corona (Sars-Cov-2)* hingga 99.99 persen.
Tak sampai di situ. Air purifier F-PXV50AKN, F-VXV70AWN dan F-PXU70A, yang merupakan produk penjernih udara terbaru dari Panasonic ini juga dilengkapi dengan HEPA Filter dan Deodorizer Filter. Keduanya mampu menyaring partikel PM 2.5 atau partikel 0,3 mikron, virus, bakteri, debu, alergen dan bau hingga ke serat pakaian.
Berkat fitur Mega Catcher yang bisa menyerap polutan ukuran besar di dalamnya, pengguna juga dapat menghirup udara yang lebih bersih. Ada pula teknologi 3D Circulation Air Flow yang akan menyerap udara kotor dari segala arah dan Intelligent Sensing yang bisa mendeteksi kadar polusi, bau, dan kelembapan ruangan.
Khusus air purifier F-VXV70AWN, Panasonic juga menyematkan fitur yang dapat mendeteksi tingkat aktivitas di dalam ruangan sehingga hemat energi.
Seluruh produk Panasonic telah tersedia di toko elektronik terdekat maupun e-commerce kesayangan Anda. Dapatkan informasi lengkap mengenai produk-produk lainnya melalui laman resmi Panasonic di sini.
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan Panasonic