Waspada! Ini Bagian Hewan Ternak Terinfeksi PMK yang Tak Boleh Dimakan

16 Juni 2022 6:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang memeriksa mulut sapi di salah satu lokasi peternakan di Periuk, Kota Tangerang, Banten, Selasa (14/6/2022). Foto: Fauzan/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Petugas Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang memeriksa mulut sapi di salah satu lokasi peternakan di Periuk, Kota Tangerang, Banten, Selasa (14/6/2022). Foto: Fauzan/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) masih menjangkit ribuan hewan ternak di Jawa Timur hingga Jawa Barat dalam beberapa minggu terakhir. Penyakit itu menyebabkan ratusan ekor sapi tewas dan berpengaruh pada produksi susu sapi yang semakin anjlok.
ADVERTISEMENT
Guna menangani wabah PMK ini, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan sudah mulai menyiapkan vaksin PMK untuk hewan ternak. Proses vaksinasi massal sudah mulai dilakukan di Jawa Timur. Setidaknya ada 3 juta dosis vaksin yang bakal didatangkan ke Indonesia.
Akibat adanya wabah PMK, masyarakat diimbau untuk berhati-hati dalam membeli daging ternak. Yasin mengatakan, sebagian daging dari ternak yang sakit PMK sebenarnya masih bisa dikonsumsi, dengan beberapa prosedur tertentu.
“Daging hewan yang terkena PMK, dengan prosedur tertentu masih bisa dikonsumsi oleh manusia, masih aman dikonsumsi,” kata Yasin Limpo, dalam konferensi pers di kantor Kementerian Pertanian Jakarta, sebagaimana dikutip Antara.
1800 sapi terkena wabah Penyakit mulut dan kuku (PMK) di Pangalengan, Bandung, Jawa Barat. Foto: Dok. Liedzikri Rizqi Insani
Kendati begitu, ada beberapa bagian hewan ternak yang tidak boleh dimakan jika positif terinfeksi virus PMK, berikut daftarnya:
ADVERTISEMENT
“Tapi yang lain masih bisa direkomendasikan. Dagingnya pun masih bisa dikonsumsi,” katanya.

Apa itu PMK?

Wabah PMK sendiri adalah penyakit yang menyerang hewan berkuku belah karena virus. Tingkat penularannya juga tergolong tinggi. Penyebarannya dapat melalui berbagai cara, yakni udara, makanan, kotoran yang menempel pada alas kaki, pakaian, kontak langsung, peralatan kandang dan jarum suntik.
Dikutip dari situs resmi Dinas Kominfo Provinsi Jawa Timur, Guru Besar bidang Virologi dan Imunologi UNAIR, Prof Fedik Abdul Rantam, mengatakan ada beberapa cara yang bisa dilakukan peternak agar hewan peliharaan tak terinfeksi PMK, selain vaksin mendisinfeksi kandang juga bisa menjadi pilihan. Disinfeksi kandang bisa menjadi upaya untuk memutus dan mencegah penularan virus penyebab PMK.
ADVERTISEMENT
Adapun disinfeksi yang bisa digunakan adalah Kalsium Karbonat 3 persen; KMNO4 3 persen; Formaldehyde 1 persen; Sodium hypochlorite 3 persen; Sodium hydroxid 2 persen; Sodium Karbonat 4 persen; Citric Acid 0,2 persen; atau Sodium Chlorite 1 persen.
Disinfeksi dapat dilakukan secara efektif pada pagi dan sore. Dengan ketentuan bahan yang dapat dipertimbangkan. Selain itu, ada beberapa bagian tubuh sapi yang harus dibersihkan.
“Untuk alas dapat menggunakan kaporit, namun karena efeknya oksidator biasanya untuk alas. Pada bagian dinding bisa menggunakan formaldehyde 1 persen dengan volume rendah. Sedangkan pada aliran air dapat menggunakan Chloride,” katanya.