WHO Kini Dukung Semua Orang Pakai Masker untuk Cegah Virus Corona

5 April 2020 8:58 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang wanita mengenakan masker melewati poster almarhum Li Wenliang, seorang dokter mata China yang meninggal karena virus corona di Praha, Republik Ceko, Foto: REUTERS / David W Cerny
zoom-in-whitePerbesar
Seorang wanita mengenakan masker melewati poster almarhum Li Wenliang, seorang dokter mata China yang meninggal karena virus corona di Praha, Republik Ceko, Foto: REUTERS / David W Cerny
ADVERTISEMENT
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kini mendukung keputusan apapun yang diambil pemerintah negara terkait penggunaan masker bagi masyarakat di ruang publik, setelah sempat mengeluarkan rekomendasi masker hanya dipakai oleh pasien COVID-19, perawat yang sedang mengasuh pasien, dan tenaga medis.
ADVERTISEMENT
Namun, direktur eksekutif bidang darurat kesehatan WHO, Michael Ryan, menyarankan masyarakat memakai masker yang terbuat dari kain atau masker buatan sendiri. Sedangkan masker bedah diprioritaskan untuk tenaga medis sebagai garda terdepan melawan wabah.
Perubahan sikap WHO didasari hasil penelitian yang mengungkap efek positif pemakaian masker dalam mencegah penularan virus SARS CoV-2. Saat ini sejumlah negara di Eropa sudah mewajibkan warga mereka mengenakan masker untuk melindungi mulut dan hidung mereka.
"Kita sudah melihat penggunaan masker, baik masker buatan sendiri atau kain, di tingkat masyarakat, dapat membantu dalam keseluruhan respons komprehensif terhadap penyakit ini," kata Ryan, dikutip South China Morning Post.
"Dan kami mendukung pemerintah negara dalam mengambil keputusan itu berdasarkan situasi yang mereka hadapi dalam hal penyebaran virus, berdasarkan konteks di mana mereka berurusan serta sumber daya yang dimiliki."
Ilustrasi corona di China. Foto: Shutter Stock
Pemerintah suatu negara terus didorong melakukan langkah komprehensif pencegahan penyebaran COVID-19. Langkah komprehensif yang dimaksud adalah mendorong warga untuk selalu mencuci tangan, jaga kebersihan, menerapkan pembatasan jarak fisik, dan memperluas tes kesehatan cepat untuk mengidentifikasi dan mengkarantina warga yang terinfeksi virus corona SARS-CoV-2 yang menyebabkan penyakit COVID-19.
ADVERTISEMENT
Pada Jumat lalu, tim ilmuwan dari University of Hong Kong mempublikasikan penelitian mereka tentang pentingnya pemakaian masker di jurnal Nature. Menurut penelitian itu, pemakaian masker bedah dapat mencegah penularan virus COVID-19 dan influenza.
Sebelumnya, WHO menyatakan bahwa orang yang sehat tidak perlu memakai masker ketika beraktivitas di luar rumah. Sikap tersebut didasari kekhawatiran terjadinya kelangkaan masker akibat permintaan yang tinggi, sedangkan ketersediaan stok terbatas.
Saat itu, WHO menyarankan masker digunakan oleh orang yang mempunyai gejala infeksi COVID-19 atau tenaga medis yang sedang merawat pasien COVID-19.
“Masker bedah dan masker medis seperti N95 merupakan alat medis yang harus diproritaskan dipakai oleh tenaga medis yang berada di garis terdepan penanganan pandemi COVID-19,” ujar Ryan.
ADVERTISEMENT
Pemakaian masker sudah umum digunakan warga di negara-negara Asia yang punya pengalaman dengan wabah SARS di tahun 2003. Pemakaian masker juga menunjukkan bahwa seseorang bertanggungjawab atas dirinya sendiri dan orang lain.
Sementara baru pada pekan lalu sejumlah negara Eropa, di antaranya Austria, Slovakia, dan Republik Ceko, mewajibkan penggunaan masker di ruang publik seperti supermarket. Di Amerika Serikat, negara bagian California secara resmi telah menganjurkan pemakaian masker untuk mencegah penyebaran virus COVID-19 pada 1 April 2020.
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!