World Cleanup Day Indonesia Gelar Aksi Bersih-bersih Sampah di 38 Provinsi RI

23 September 2024 16:19 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Parade kampanye sampah dalam puncak acara World Cleanup Day Indonesia yang sekitar 679 relawan. Foto: World Cleanup Day (WCD)
zoom-in-whitePerbesar
Parade kampanye sampah dalam puncak acara World Cleanup Day Indonesia yang sekitar 679 relawan. Foto: World Cleanup Day (WCD)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
World Cleanup Day (WCD) Indonesia menggelar aksi bersih-bersih sampah serentak yang dilakukan di 38 provinsi di Indonesia. Aksi tersebut bukan hanya diikuti oleh masyarakat di kota-kota besar, tapi juga sampai ke wilayah kabupaten dan kecamatan yang dikoordinasi oleh para leader daerah mulai dari 1 hingga 30 September 2024.
ADVERTISEMENT
WCD menyebut, aksi ini merupakan bentuk dari kepedulian mereka terhadap permasalah sampah dengan membuat gerakan Hari Bebersih Sampah atau World Cleanup Day (WCD). Di Indonesia, gerakan ini telah lahir sejak 2018 dan diinisiasi oleh Let’s Do It!
Gerakan World Cleanup Day diharapkan mendorong semakin banyak orang yang sadar atas masalah darurat sampah di Indonesia, dengan mengambil inisiatif untuk bebersih atau mengurangi jumlah sampah yang diproduksi seperti memilah dan mendaur ulang sampah rumah tangga.
Andy Bahari, Leader World Cleanup Day Indonesia, mengatakan perlu kerja sama antara masyarakat dan pemangku kebijakan untuk menuju Indonesia Bersih dan Bebas Sampah di 2025.
Parade kampanye sampah yang digelar World Cleanup Day Indonesia di Jakarta. Foto: World Cleanup Day (WCD)
“Mungkin melakukan perubahan tidak instan, awal mula aku world celanup tahun pertama dan tahun kedua itu susah banget. Orang masih belum sadar dan ini menurut aku baru mulai kelihatan peduli dengan sampah,” ujar Andy, dalam pernyataan resmi.
ADVERTISEMENT
“Seperti negara maju yang sudah bersih, mereka juga pernah kotor seperti kita tetapi 20-30 tahun lalu. Tapi kenapa bersih sekarang? Ya itu pemangku kebijakan harus bisa bersinergi jalan bersama untuk berkolaborasi melakukan perubahan dan itu tidak instan butuh waktu minimum 10 sampai 15 tahun itu baru mulai kelihatan hasilnya dengan infrastruktur yang mendukung, masyarakat sudah mulai sadar dengan masalah sampah.”
Adapun acara puncak WCD Indonesia digelar pada Minggu (22/9). Acara tersebut melibatkan sekitar 679 relawan dengan beberapa agenda utama yakni parade kampanye dari area exit MRT Dukuh Atas menuju Tugu Sepeda, Jakarta Pusat, menyuarakan isu seputar masalah sampah yang terjadi di Indonesia. Acara tersebut juga dihadiri oleh berbagai komunitas lingkungan.
ADVERTISEMENT
Selain parade, ada juga kampanye pilah sampah plastik yang melibatkan masyarakat sekitar dengan tujuan untuk memberikan pemahaman mengenai pemilahan sampah melalui game interaktif.
Acara bebersih sampah yang digelar World Cleanup Day Indonesia menghadirkan Luna Maya. Foto: World Cleanup Day (WCD)
Ada juga kegiatan drop off sampah terpilah di mana masyarakat membawa sampah dari rumah masing-masing yang kemudian menaruhnya sesuai dengan jenis kategori yang telah disediakan pihak WCD. Kegiatan ini berhasil mengumpulkan sampah sebanyak 87,945 kilogram.
Terakhir, ada talkshow bersama artis Luna Maya, dan Luckmi Purwandari, selaku Kepala Pengambangan Generasi Lingkungan Hidup dan Kehutanan (PPGLHK), membahas tentang pentingnya kesadaran masyarakat soal isu sampah yang terjadi di Indonesia.
“Pemerintah misalkan sudah turun langsung untuk melakukan banyak perubahan, tetapi jika masyarakat tidak mendukung kebijakan pemerintah, ya percuma. Kita adalah pelaku yang menentukan sampah-sampah ini nanti kemana. Jadi, peranan paling penting ada dua sisi juga pemerintah untuk regulasi dan masyarakat untuk pelakunya nanti. Jadi, ini butuh kesadaran untuk kedua belah pihak, ya,” ujar Luna saat mengisi acara WCD.
ADVERTISEMENT
Menurut Luckmi, hal penting yang harus dimiliki masyarakat saat ini dalam menangani masalah sampah dan lingkungan adalah pentingnya kesadaran orang-orang terhadap sampah itu sendiri.
“Menurut saya yang paling penting dan utama adalah sadar dulu, kalau tidak sadar gimana mau peduli. Peduli terus wujudkan dengan aksi nyata. Itu bisa mulai dari rumah dan kalau masih usia sekolah, bisa mulai dari sekolah,” katanya.
Melalui rangkaian kegiatan ini, WCD Indonesia mengajak masyarakat untuk memiliki kesadaran lebih terhadap isu lingkungan terutama sampah. Dengan kesadaran tersebut, diharapkan masyarakat mampu memilah dan mengolah sampah masing-masing untuk menciptakan Indonesia yang bebas dan bersih dari sampah.