Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
YABB Luncurkan Laporan Dampak 2022: Upaya Selesaikan Masalah Iklim dan Digital
6 April 2023 11:37 WIB
·
waktu baca 4 menitLaporan ini ditujukan sebagai apresiasi kepada para mitra terkait, sekaligus untuk menginspirasi lebih banyak pihak dalam menciptakan kemajuan bermakna bagi masyarakat dan lingkungan yang berkelanjutan.
Chairperson Yayasan Anak Bangsa Bisa, Monica Oudang, menyampaikan, di tahun 2022 lalu dunia mulai terbebas dari COVID-19. Banyak pula hal baru yang lahir atau terlahir kembali.
“Terlepas dari berbagai tantangan yang terjadi pada 2022, di saat yang sama kita juga menemukan cara baru untuk berkembang bersama, menanamkan benih sebagai landasan untuk masa depan yang lebih baik dan meningkatkan dampak untuk perubahan jangka panjang,” jelasnya.
Sebagai organisasi yang berkomitmen mengakselerasi kemajuan menuju peradaban yang lestari, YABB mengidentifikasi sebuah pelajaran penting. Solusi temporer dan upaya yang berjalan sendiri-sendiri tidak akan cukup untuk menghasilkan perubahan jangka panjang.
“Untuk itu, kami berusaha merancang inisiatif dan program yang siap untuk dikembangkan sehingga dapat menghasilkan dampak berskala besar dan berkelanjutan. Kami menjalankannya berlandaskan tiga prinsip utama, yakni kolaborasi, perubahan paradigma, serta teknologi dan inovasi,” tambah Monica.
Upaya YABB Melalui Changemakers Nusantara
Tahun lalu, YABB fokus pada pengembangan kolaborasi yang penting dalam menyelesaikan masalah secara sistemik. Kolaborasi tersebut direalisasikan melalui inisiatif Changemakers Nusantara. YABB menghubungkan 1.500 changemakers di seluruh Indonesia, terutama pihak yang berkomitmen untuk membawa perubahan.
Divisi riset YABB bersama Lembaga Demografi Universitas Indonesia (LDUI) mempelajari mentalitas para changemakers agar bisa menginspirasi generasi masa depan. YABB juga menciptakan solusi untuk mengentaskan permasalahan air dan sampah melalui Catalyst Changemaker Ecosystem (CCE).
Upaya pelestarian lingkungan ini pun mendapat dukungan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.
YABB juga menciptakan lebih dari 100 koneksi dari 200 pemangku kepentingan multisektor, membaurkan 33 startup dan organisasi non-profit di dalam lab, serta meningkatkan skala dari solusi berbasis teknologi dan komunitas. Hal ini diimplementasikan melalui proyek percontohan di Bandar Lampung, Semarang, dan Makassar.
Untuk menyaring talenta terampil Indonesia, YABB berusaha menjembatani kesenjangan bagi 67 persen individu yang berasal dari universitas non-top tier dan 37 persen perempuan. Ini merupakan upaya meningkatkan kompetensi di Generasi GIGIH, program yang menjadi bagian dari Kampus Merdeka, inisiasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Setelah melalui pembelajaran di kelas, pengalaman magang, dan pengerjaan proyek capstone, lebih dari setengah peserta berhasil mendapatkan pekerjaan selepas dari program ini.
Melalui kolaborasi dengan para mitra, YABB mengembangkan komunitas untuk mendapatkan akses ke kebutuhan digital dan peralatan kesehatan yang memadai. Program BersamaCERDAS YABB mendistribusikan perangkat elektronik kepada ke 5.700 generasi muda di area tertinggal untuk memperluas jangkauan literasi digital.
Pembangunan Pabrik PSA bersama Kadin
Selain itu, YABB juga membangun pabrik oksigen mini Pressure Swing Adsorption (PSA) dengan bantuan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) dan Oxygen for Indonesia. Pembangunan PSA ini dilakukan sebagai upaya menjaga suplai oksigen permanen di 45 rumah sakit di Indonesia.
YABB sadar bahwa langkah ini masih membutuhkan berbagai peningkatan serta dukungan dari akademisi, organisasi non profit, bisnis, komunitas, pembuat kebijakan, media, hingga pemangku kepentingan lainnya. Dukungan berbagai pihak bisa menciptakan dampak dengan skala yang lebih besar dan berjangka panjang.
Monica pun mengatakan, penyelesaian masalah iklim dan kemampuan digital yang kompleks butuh kolaborasi bermakna yang bisa melahirkan solusi inovatif melalui penerapan innovation ecosystem. Menurutnya, setiap pihak memiliki peran penting untuk menyatukan tujuan, serta saling berinteraksi mengisi kelebihan dan kekurangan.
“Kami berharap laporan ini bisa menginspirasi dan membuka pintu kolaborasi dengan pemangku kepentingan yang lebih luas lagi. Kami mengajak seluruh pembuat dampak untuk #BergerakBerdampakBersama, dan terus berjuang untuk menciptakan masyarakat yang lebih tangguh dan masa depan yang berkelanjutan,” tutup Monica.
Advertorial ini dibuat oleh kumparan Studio
Live Update
Mantan Menteri Perdagangan RI Tom Lembong menjalani sidang putusan praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (26/11). Gugatan praperadilan ini merupakan bentuk perlawanan Tom Lembong usai ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejagung.
Updated 26 November 2024, 13:49 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini