Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Yayasan Bill Gates Siap Gelontorkan Rp 18 T untuk Hapus Polio
18 Oktober 2022 17:33 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Yayasan filantropi yang didirikan Bill Gates dan mantan istrinya Melinda French, Bill & Melinda Gates Foundation, akan menggelontorkan uang senilai 1,2 miliar dolar AS atau sekitar Rp 18 triliun (kurs Rp 15.466,7) untuk menghapus wabah polio di seluruh dunia. Hal ini diumumkan di acara World Health Summit di Berlin, Jerman, pada Senin (17/10).
ADVERTISEMENT
Uang tersebut digunakan untuk mengimplementasikan strategi Global Polio Eradication Initiative (GPEI) tahun 2022 hingga 2026. Rencana itu akan mengakhiri virus polio di Pakistan dan Afghanistran, dua negara endemik polio terakhir menurut pernyataan Gates Foundation.
Selain penghapusan wabah, uang juga akan digunakan untuk menghentikan wabah varian baru dari virus polio. Rencana GPEI 2022-2026 tersebut termasuk di antaranya adalah mengintegrasikan kampanye polio ke dalam layanan kesehatan yang lebih luas, sambil meningkatkan penggunaan vaksin polio oral tipe 2 (nOPV2).
Yayasan mengatakan pada laman webnya telah menyumbangkan hampir 5 miliar dolar AS (sekitar Rp 77 triliun) untuk inisiatif pemberantasan polio.
GPEI sendiri telah bekerja sejak 1988 untuk menghapus wabah polio. Mereka berhasil mengurangi kasus polio sebanyak 99 persen dan mencegah 20 juta kasus paralisis polio.
ADVERTISEMENT
Gate Foundation mengatakan bahwa gangguan dalam imunisasi rutin, misinformasi vaksin, kerusuhan politik, dan banjir tragis di Pakistan pada 2022 telah menggarisbawahi kebutuhan mendesak untuk menyelesaikan pekerjaan melawan polio.
Belum lagi ditambah kemunculan kasus polio di negara non-endemik, seperti Inggris dan AS. Malawi dan Mozambik juga melaporkan kasus polio liar di negaranya pada tahun ini.
“Langkah terakhir untuk pemberantasan sejauh ini adalah yang terberat. Tetapi yayasan kami tetap didedikasikan untuk masa depan bebas polio, dan kami optimis bahwa kami akan segera melihatnya, ”kata CEO yayasan Mark Suzman.
Yayasan juga mengatakan sedang bekerja untuk menguatkan sistem kesehatan nasional di negara-negara tersebut, sehingga lebih siap untuk menghadapi ancaman kesehatan di masa depan.
Pakistan melaporkan 20 kasus polio pada tahun ini, dan semuanya berasal dari wilayah barat laut provinsi Khyber Pakhtunkhwa.
ADVERTISEMENT
Dikutip AP, Afghanistan, yang punya dua kasus polio tahun ini, sebelumnya punya keterbatasan akses terhadap vaksin akibat Taliban melarang tim polio di daerah-daerah yang mereka kuasai. Tahun lalu, ketika Taliban mengambil alih Afghanistan, mereka mulai menyetujui dan mengizinkan tenaga kesehatan dari PBB untuk mulai kampanye nasional.
Pakistan telah lama melawan militan Islam yang menargetkan tenaga kesehatan dan polisi yang melindunginya, yang menganggap mengeklaim bahwa vaksinasi adalah kampanye Barat untuk mensterilkan anak-anak.
Tahun ini, tantangan bertambah dengan curah hujan besar yang belum pernah terjadi sebelumnya yang merusak jaringan jalan dan fasilitas kesehatan, membatasi upaya vaksinasi, dan memaksa masyarakat mengungsi.
Meski miliaran dolar AS telah digelontorkan untuk menghapus polio sejak 1988 —sekitar 1 miliar dolar per tahun— Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan mitranya telah berulang kali melewatkan tenggat waktu untuk menghapus penyakit itu dan mendapat kecaman terus-menerus karena gagal beradaptasi dengan tantangan.
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa tahun terakhir, misalnya, ada lebih banyak kasus polio yang terkait dengan vaksin oral yang digunakan dalam upaya pemberantasan daripada yang disebabkan oleh virus liar.
Banyak ahli juga mempertanyakan apakah butuh lebih banyak uang yang dibutuhkan untuk memberantas polio, karena inisiatif ini sudah menjadi salah satu dengan pendanaan terbaik yang dalam kesehatan masyarakat global dan jarang menghadapi kesulitan keuangan.
Meskipun WHO dan mitra telah mengurangi kasus polio lebih dari 99 persen, kemajuan itu sebagian besar dibuat dalam 10 tahun pertama. Penyakit ini tetap bercokol di wilayah yang dilanda perang di Afghanistan dan Pakistan dan ada lusinan wabah yang dipicu oleh vaksin di Afrika dan di tempat lain dalam beberapa tahun terakhir, termasuk AS dan Israel.
ADVERTISEMENT