16 Negara Ikuti Asian Track Championship 2019 di Velodrome Rawamangun

7 Januari 2019 17:54 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para atlet berlatih jelang Asian Track Championship di Velodrome Rawamangun, Jakarta, Senin (7/1). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Para atlet berlatih jelang Asian Track Championship di Velodrome Rawamangun, Jakarta, Senin (7/1). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Sebanyak 297 pebalap sepeda dan pebalap parasepeda dari 16 negara Asia bakal meramaikan Jakarta International Velodrome pada Asian Track Championship 2019 mulai 8 hingga 13 Januari 2019. Dari Indonesia, atlet disabilitas M. Fadli menjadi salah satu andalan di nomor individual pursuit.
ADVERTISEMENT
Asian Track Championship 2019 sendiri menjadi agenda balap sepeda trek se-Asia pertama di Jakarta International Velodrome yang diinisiasi oleh PB Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI). Sebelumnya, venue yang dikelola PT Jakarta Propertindo (Jakpro) ini lebih dulu digunakan pada Asian Games dan Asian Para Games 2018.
Termasuk Fadli, ISSI menurunkan 14 pesepeda elite di turnamen yang masuk dalam perhitungan poin jelang Olimpiade dan Paralimpiade 2020 di Tokyo, Jepang. Fadli sendiri sudah dua bulan berlatih untuk tampil di dua nomor Asian Track Championship yakni team sprint 750 meter dan individual pursuit 4.000 meter.
"Sudah ikut Training Camp terpadu, lebih berat dari (persiapan) Asian Para Games karena sekarang cuma dua bulan, sebelumnya 10 bulan. Ada peningkatan dari speed dan power. Berimbang dengan latihan di Velodrome dan gym," kata Fadli dalam konferensi pers, Senin (7/1/2019) di Lantai 4 Jakarta International Velodrome, Jakarta Timur.
ADVERTISEMENT
"Untuk saya (Asian Track Championship 2019) ini penting untuk mendapatkan minimal 1-2 slot untuk Paralympic nanti. Dari Asian Para Games, saya sudah dapat 1 slot poin, tapi belum cukup. 2019 ini ada beberapa event lagi, fokus untuk kumpulkan poin Paralympic," imbuhnya atlet yang saat ini berada di rangking 16 dunia.
Terry Yudha Kusuma (kiri) dan M. Fadli (kanan), atlet balap sepeda Indonesia. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Terry Yudha Kusuma (kiri) dan M. Fadli (kanan), atlet balap sepeda Indonesia. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
Terpisah, Budi Saputra, Manajer Pelatnas ISSI, mengatakan peluang Fadli di Asian Track Championship 2019 cukup bagus karena hanya diikuti empat negara. "Paling kuat Malaysia, China, dan India. Mereka lebih awal terbentuk paracycling-nya. Persaingan sendiri tidak jauh berbeda dari Asian Para Games, target utama tentu masuk kualifikasi Paralympic 2020," katanya.
Asian Track Championship 2019 menjadi agenda kedua yang digelar di Tanah Air. Sebelumnya, Indonesia menjadi tuan rumah Asian Track Championship 2008 yang digelar di Velodrome Tarakan, Kalimantan Timur. Tahun ini, salah satu bintang yang hadir adalah juara dunia 2017 asal Malaysia nomor keirin, Mohd Azizulhasni Awang.
ADVERTISEMENT
Sementara Jakarta International Velodrome yang terletak di sisi timur Ibu Kota ini diklaim masuk menjadi Top 4 Velodrome di dunia dan terbaik di Asia Tenggara dengan sertifikasi standar internasional dari Union Cycliste Internationale (UCI).
"Kami bangga bisa menjamu dan turut berpartisipasi aktif dalam Asian Track Championship 2019. Standar tinggi yang ditetapkan technical delegates UCI mengharuskan Velodrome menggunakan kayu Siberia yang bersertifikasi. Venue ini terbaik untuk perhelatan sepeda internasional seperti Asian Track Championship. Jakarta International Velodrome kini menjadi salah satu ikon dunia sepeda internasional," ujar Wahyu Harun, Direktur Operasi Jakpro.
Bagi para penggemar balap sepeda trek, Anda bisa hadir di pembukaan hari pertama, Selasa (8/1), dan menyaksikan aksi para pebalap hingga hari terakhir, Minggu (13/1), dengan tiket festival seharga Rp 50 ribu serta tiket eksklusif Rp 100 ribu yang dijual di tempat (on the spot) dan online via Tiket.com. Panitia menyiapkan total 3.000 tiket yang dijual.
ADVERTISEMENT