Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
2 Petembak Nyentrik Olimpiade: Bapak-bapak Turki & Atlet Korsel Pembawa Boneka
2 Agustus 2024 20:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Cabor menembak Olimpiade Paris 2024 menjadi sorotan karena nuansa kompetitifnya. Terlebih lagi karena ada dua petembak nyentrik yang berlaga. Mereka adalah Yusuf Dikec asal Turki dan Kim Yeji asal Korea Selatan (Korsel).
ADVERTISEMENT
Kim Yeji menjadi pusat perhatian lantaran gayanya yang dinilai keren oleh banyak netizen. Aksinya disebut-sebut mirip karakter utama film John Wick.
Selain itu, Kim selalu membawa boneka gajah saat bertanding. Rupanya, itu merupakan boleh milik anak perempuannya. Menurut AFP, atlet 31 tahun itu sengaja membawanya demi menambah kepercayaan diri.
Adapun ini adalah Olimpiade perdana yang diikuti Kim Yeji sepanjang kariernya. Ia telah mengamankan medali perak nomor pistol 10 meter, tetapi malah gagal total di nomor pistol 25 meter.
Hal ini bisa dibilang mengejutkan. Sebab, dalam Kejuaraan Dunia yang digelar di Baku, Azerbaijan, pada tahun ini, Kim Yeji memenangi medali emas nomor pistol 25 meter.
Di sisi lain, Yusuf Dikec menjadi sorotan karena alasan yang berbeda. Jika para petembak lain seperti halnya Kim Yeji mengenakan alat bantu pada mata maupun penutup telinga ketika menembak, Dikec tidak seperti itu.
ADVERTISEMENT
Pria yang telah berusia 51 tahun itu justru tampak santai. Ia tidak menggunakan alat bantu pada mata atau headphone besar untuk menutupi telinga. Ia hanya menggunakan kacamata biasa saat bertanding di Olimpiade Paris 2024.
Hasilnya, Dikec bersama mitranya, Sevval Ilayda Tarhan, sukses merebut medali perak nomor pistol 10 meter beregu. Orang-orang lantas penasaran kenapa 'bapak-bapak' dari Turki bisa begitu andal dalam menembak tanpa perlu alat bantu khusus.
Rupanya sewaktu muda, mengutip dari Sportskeeda, Yusuf Dikec mendaftar di Sekolah Militer Gendarmerie di Ankara. Setelah lulus, ia menjadi kopral dan bertugas di Mardin. Pada 1999, Dikec masuk Sekolah Militer Gendarmerie. Setelah satu tahun, ia lulus dengan pangkat sersan.
Pada 2001, ia memulai olahraga menembak. Sejak saat itu, Dikec kerap mewakili Turki di banyak ajang internasional. Ia juga menempuh pendidikan pendidikan jasmani dan olahraga di Universitas Gazi di Ankara.
ADVERTISEMENT