Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
20 Tahun Penantian RI, Bernard Van Aert Berlatih Olimpiade dengan Sepeda Polygon
26 Juli 2024 14:30 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Bernard Benyamin Van Aert, atlet balap sepeda Indonesia, berhasil mengamankan tiket Olimpiade Paris 2024 dari hasil kerja kerasnya mengikuti berbagai kejuaraan dunia. Bernard adalah satu-satunya atlet dari Asia Tenggara yang lolos.
ADVERTISEMENT
Ia juga sekaligus menjadi pemecah penantian panjang Indonesia selama 20 tahun absen dari track cycling di Olimpiade. Bernard akan melawan 20 atlet terbaik dunia di nomor Omnium Track.
“Perasaan saya sudah pasti sangat bangga bisa membawa Merah-Putih mengikuti multi-event paling besar di dunia olahraga ini. Ini juga salah satu mimpi saya sejak kecil bisa mengikuti olimpiade dan juga menjadi tantangan besar buat saya untuk menampilkan yang terbaik,” jelasnya dalam keterangan resmi.
Atlet berdarah Pontianak itu saat ini menjalani training camp intensif di Spanyol menggunakan sepeda asal Indonesia, Polygon Helios A. Bagi Bernard, ini merupakan sebuah kebanggaan bisa menggunakan brand asal Indonesia untuk persiapan Olimpiade kali ini.
Ia merasa, sepeda Polygon tidak hanya mendukung performanya secara teknis, tetapi juga memberikan motivasi tambahan karena membawa nama baik Indonesia di kancah internasional. Dalam interview khusus kepada kumparan dan Polygon Bikes, lelaki 27 tahun itu membeberkan motivasinya bahwa Olimpiade telah menjadi mimpinya sejak awal serius bersepeda.
ADVERTISEMENT
“Olimpiade ini adalah salah satu mimpi saya bisa bertanding dengan pembalap-pembalap hebat di event terbesar ini. Dan saya juga ingin menunjukkan bahwa bangsa Indonesia mampu bersaing dengan negara-negara besar lainnya,” tutur Bernard.
Keinginan untuk mengejar mimpinya hingga Olimpiade ini pertama kali terinspirasi dari pelatih yang membina Bernard pada 2012 yang juga lolos pada Olimpiade 1992 di Barcelona, Kalimanto Tulus Widodo, yang akrab disapa Om Anto oleh Bernard.
“Om Anto selalu tanamkan harus punya mimpi sebagai olimpian. Karena atlet menjadi seorang olimpian itu sudah prestige sekali,” tegasnya.
“Karena ini Olimpiade pertama buat saya, tantangan terbesar adalah melawan diri sendiri. Bagaimana saya bisa meningkatkan performa terbaik saya di latihan supaya saya bisa memberikan hasil terbaik nanti di Paris,” papar Bernard.
ADVERTISEMENT
Tak lepas juga dukungan orang tua Bernard yang menjadi alasan utama Bernard ingin terus berjuang meraih mimpi-mimpinya.. Bernard turun ke Olimpiade Paris 2024 bersama 28 atlet Indonesia lain dari 12 cabang olahraga, meliputi bulu tangkis, angkat besi, panjat tebing, panahan, menembak, atletik, renang, selancar ombak, senam, balap sepeda, dayung, dan judo.
“Melihat passion Bernard yang luar biasa, serta konsisten dalam setiap prosesnya, membuat saya percaya bahwa Indonesia masih memiliki peluang besar untuk bisa bersaing di level internasional,” tutur Alda Miranda, Brand Marketing Polygon Bikes, dalam keterangan resmi.
“Harapan saya semoga saya bisa memberikan hasil yang terbaik buat 'Merah-Putih' di Olimpiade nanti. Sekaligus dengan keikutsertaan saya di Olimpiade Paris ini bisa membuat semangat atlet-atlet balap sepeda Indonesia bahwa kita mampu bersaing di event internasional sebesar ini,” tutup Bernard.
ADVERTISEMENT