26 Tahun Silam, George Foreman Jadi Juara Tinju Kelas Berat Tertua dalam Sejarah

5 November 2020 20:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petinju George Foreman (kiri) saat melawan Michael Moorer di Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat pada 5 November 1994. Foto: JOHN GURZINSKI / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Petinju George Foreman (kiri) saat melawan Michael Moorer di Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat pada 5 November 1994. Foto: JOHN GURZINSKI / AFP
ADVERTISEMENT
5 November 1994, mungkin akan menjadi momen tak terlupakan seumur hidup George Foreman. Bagaimana tidak, diluar dugaan, ia mengukuhkan diri sebagai juara tinju kelas berat tertua usai mengalahkan Michael Moorer dalam pertarungan World Boxing Association (WBA) yang digelar di MGM Grand Hotel, Las Vegas, Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Saat itu, Foreman sejatinya sudah absen bertinju selama 17 bulan lebih. Dia dipilih untuk menghadapi Moorer karena namanya menjadi salah satu profil terbesar yang tersedia. Sedangkan, Mike Tyson, Tommy Morrison, dan Evander Holyfield sedang bermasalah.
Tidak ada satu orang pun yang bertaruh petinju berumur 45 tahun itu bisa menang. Dia tidak pernah mengeklaim kembali gelar kelas beratnya sejak kalah dari Muhammad Ali pada 1974.
Kemudian, petinju dengan julukan Big George ini harus menghadapi pria yang jauh lebih muda, lebih cepat, lebih kuat, dan pemegang rekor tak terkalahkan 35-0.
Namun, Foreman yang tenang dan percaya diri berhasil menipu semua penonton. Mengenakan celana oranye yang sama ketika dia kenakan saat melawan Ali 20 tahun lalu, Foreman kalah telak di semua aspek, sampai akhirnya pertandingan memasuki ronde kesepuluh.
ADVERTISEMENT
Pada ronde itu, Foreman membalik keadaan, dia melontarkan satu pukulan kuat ke rahang Moorer. Sang Favorit juara pun terhuyung hingga akhirnya terkapar di atas kanvas. Hingga hitungan sepuluh detik selesai, Moorer tak jua bangkit.
"Apa pun yang Anda inginkan, Anda bisa mewujudkannya. Ini seperti lagu, 'when you wish upon a star, your dreams come true.’ Nah, lihat saya malam ini,” ungkap Foreman kala itu setelah pertandingan seperti dikutip dari SBnation.
Petinju George Foreman. Foto: DALE de la REY / AFP
Bagi Foreman, kemenangan itu membuktikan semua yang telah ia lewati. Dia pensiun dengan noda pada 1977 setelah rekor tak terkalahkannya dihancurkan oleh Muhammad Ali.
Dia kembali satu dekade kemudian pada usia 38 tahun, kebanyakan untuk mengais dolar saja. Kemudian dia membalas kekalahannya, menjadikannya juara tertua dalam sejarah.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, gelar tersebut tidak bertahan lama karena dia menolak bertanding melawan Tony Tucker dan harus merelakan sabuknya. Foreman masih terus bertinju hingga 1997 saat dia kalah dari Shannon Briggs dan Lennox Lewis.
Petinju George Foreman. Foto: DALE de la REY / AFP
Pada usia 48 tahun, Foreman akhirnya memutuskan untuk pensiun. Dia tidak perlu khawatir tentang uang; kesepakatannya dengan "George Foreman Grill" membuatnya menghasilkan jutaan dolar, lebih dari yang bisa dihasilkan sebagai petinju.
Penulis: Jodi Hermawan