news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

3 Fakta Terbaru Kasus 'Unboxing' Ilegal Motor Ducati di Mandalika Jelang WSBK

12 November 2021 11:20 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ducati Panigale V4R WSBK Foto: ducati.com
zoom-in-whitePerbesar
Ducati Panigale V4R WSBK Foto: ducati.com
ADVERTISEMENT
Aksi 'unboxing' ilegal motor milik Tim Aruba.it Racing Ducati di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok, Indonesia, menggegerkan publik. Fakta-fakta terbaru mulai terungkap.
ADVERTISEMENT
Dalam video yang tersebar luas di media sosial itu, terlihat seorang pria berbaju putih sedang mengutak-atik motor Ducati. Kemudian, ia dituding sebagai pelaku 'unboxing' ilegal.
Ada juga kabar bahwa bos Ducati marah karena insiden ini. Pihak Mandalika Grand Prix Association (MGPA) hingga World Superbike Championship (WSBK) sudah mengeluarkan permintaan maaf terkait insiden jelang balapan pada pekan depan.
kumparan merangkum fakta terbaru terkait 'unboxing' ilegal motor pebalap Michael Ruben Rinaldi ini, berdasarkan keterangan yang didapat pada Jumat (12/11). Apa saja? Simak di sini.

1) Ducati tetap antusias balapan di Mandalika

Motor tim Ducati Aruba.it, Michael Ruben Rinaldi, untuk balapan Superbike. Foto: Ducati
Tim Aruba.it Racing Ducati tampak tidak trauma atau berusaha mundur dari balapan WSBK di Indonesia pada pekan depan. Tim asal Italia itu mengunggah pernyataan di Instagram resmi bahwa mereka tetap antusias balapan di Pertamina Mandalika International Street Circuit.
ADVERTISEMENT
''Terkait apa yang telah terjadi di Sirkuit Internasional Mandalika, Tim Aruba.it Racing Ducati ingin memberikan klarifikasi,'' tulis pernyataan resmi Tim Aruba.it Racing Ducati di Instagram.
''Satu-satunya hal yang ingin kami katakan adalah: Kami tidak sabar untuk berada di Indonesia,'' lanjut mereka.

2) Bos Ducati sangkal pemberitaan media asing

Paolo Ciabatti, Direktur Olahraga Ducati. Foto: Instagram/@paolociabatti
Media berbahasa Jerman, Speedweek, mewartakan bahwa Direktur olahraga Ducati, Paolo Ciabatti, marah atas kejadian ini. Ia lalu mengatakan bahwa hal-hal tak mengenakkan semacam ini hanya terjadi saat balapan internasional dihelat di negara-negara dunia ketiga pada 40 tahun lalu.
Lantas, Ciabatti membuat klarifikasi di akun Instagram resminya. Dia malah bilang sudah tidak sabar menantikan gelaran balapan di Indonesia.
"Terkait apa yang diberitakan beberapa media, saya dan Ducati Corse tidak pernah membuat pernyataan apa pun terkait apa yang terjadi di Mandalika International Street Circuit," ujar Ciabatti.
ADVERTISEMENT
"Kami kini menantikan untuk melihat semua penggemar kami di Indonesia dan mengunjungi Indonesia untuk ajang WSBK dan MotoGP Grand Prix tahun depan!" tutup pernyataan itu.

3) Pria baju putih bukan pelaku 'unboxing' ilegal sebenarnya

Bukti fisik bahwa pria baju putih bukan pelaku 'unboxing' ilegal. Foto sesaat sebelum pallet dibuka. Foto: Dok. Istimewa
Kuasa Hukum PT Bahktera Freight Worldwide, Dedi Irawan, memberikan klarifikasi terkait pria berbaju putih yang mengutak-atik motor Ducati. Ia menjelaskan, pria itu bukan pelaku 'unboxing' ilegal sebenarnya, melainkan pegawai PT Bahktera Freight Worldwide yang punya izin.
PT Bakhtera Freight Worldwide adalah perusahaan yang ditunjuk secara resmi oleh Dorna Sports (promotor WSBK) untuk pengurusan clearance customs (prosedur yang diperlukan sebelum barang dapat diimpor atau diekspor secara internasional) gelaran balapan di Lombok, termasuk WSBK. Mereka disebut sebagai "Forwarder".
ADVERTISEMENT
"Perihal pallet yang dibuka, memang saat itu tim PT Bakhtera dan bea cukai sedang melakukan pemeriksaan fisik guna pencocokan dokumen (carnet) dan fisik di gudang timbun sementara milik PT Bakhtera di sirkuit. Namun, pada saat bersamaan, itu ada oknum lain yang tanpa izin melakukan dokumentasi," ujar Dedi ketika berbincang dengan kumparan, Jumat (12/11).
Dedi pun mengonfirmasi bahwa pria baju putih bukan pelaku unboxing ilegal, melainkan karyawan dari PT. Bakhtera Freight Worldwide. Akan tetapi, Dedi membenarkan ada orang yang dipecat karena peristiwa itu.