5 Atlet eSport Indonesia yang Kini Mentas di Luar Negeri

16 November 2020 14:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
atlet eSports asal Indonesia, Hansel Ferdinand. Foto: Instagram @hanselferdinand
zoom-in-whitePerbesar
atlet eSports asal Indonesia, Hansel Ferdinand. Foto: Instagram @hanselferdinand
ADVERTISEMENT
Semakin ke sini, eSport semakin dipandang sebagai olahraga bergengsi. Menjadi atlet eSports atau pemain profesional juga menjadi salah satu pilihan karier banyak remaja kini.
ADVERTISEMENT
Tim-tim eSport yang belakangan ini menjamur di dalam negeri, banyak menghasilkan atlet-atlet baru. Tak hanya itu, beberapa pemain pro Indonesia juga memperkuat tim luar negeri dan berhasil torehkan prestasi.
Berikut daftar atlet-atlet eSport Indonesia yang mentas di luar negeri:

1. Hansel 'BnTeT' Ferdinand

Hansel Ferdinand adalah salah satu atlet eSport dari Indonesia yang berhasil melebarkan sayapnya di skena kompetitif Counter Strike: Global Offensive (CS:GO). Bermain sejak umur sepuluh tahun, Hansel kemudian bergabung dengan NXL eSports pada 2012.
Performa pemain yang memiliki nickname 'BnTeT' ini membuat beberapa tim luar negeri kepincut. Hansel bergabung dengan salah satu raksasa eSport China, Tyloo, pada 2017. Dua tahun kemudian, dia bergabung dengan Gen.G, tim dari Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Hansel bersama Gen.G berhasil menjuarai ajang DreamHack Open Anaheim 2020. Saat ini, Hansel berada di posisi puncak atlet eSports Indonesia dengan penghasilan tertinggi, yaitu Rp 2.3 miliar.

2. Muhammad 'InYourDream' Rizky

Muhammad ;InYourDream' Rizky bermain sebagai pro player DotA 2 ketika bergabung dengan tim pertamanya, yaitu The Prime. Dia berhasil membawa tim asal Jakarta ini menempati posisi 3-4 Boston Major 2016: SEA Open Qualifier.
InYourDream merupakan pemain Dota 2 pertama yang berhasil mencapai MMR 9.000 di server Asia Tenggara. Dia juga salah satu pemain papan atas di Asia Tenggara yang mampu menembus MMR 10.000.
Perjalanan kariernya pun memang terlihat cemerlang. Pasalnya, pemain berusia 23 tahun ini tak hanya memperkuat tim eSports lokal. Dia berhasil menarik perhatian tim-tim luar seperti Fnatic, TNC Predator, Tigers, dan bahkan sang juara dunia dua kali, OG.
ADVERTISEMENT
Kini, InYourDream memperkuat tim eSport asal Korea Selatan, yakni T1. Dia juga menjadi pemain Indonesia pertama yang berlaga di turnamen terbesar DotA 2 yaitu The International 2018.

3. Kenny 'Xepher' Deo

Kenny 'Xepher' Deo merupakan salah satu veteran Dota 2 di Indonesia. Dia sudah berkiprah di dunia eSport profesional sejak 2014. Kariernya di Indonesia sudah malang melintang, mulai dari tim Zero Latitude, NXL, hingga RRQ pernah dia bela.
Kemudian, Xepher bergabung bersama InYourDream dengan tim asal Malaysia, Tigiers, dan berhasil juara dalam ajang DreamLeague Season 10. Setelah Tigers bubar, Xepher pindah ke GeekFam.
Sebelum GeekFam juga membubarkan diri, Xepher berhasil membawa timnya menjuarai beberapa turnamen seperti ONE Esports Dota 2 SEA League, Cyber.bet.Cup: Spring Series-SEA, dan jadi salah satu tim yang lolos ke ajang ESL One Los Angeles.
ADVERTISEMENT
Kabar terakhir, Xepher menjadi stand-in bagi tim Fnatic dalam ajang BTS Pro Series Season 3: Southeast Asia.

4. Kevin 'xccurate' Susanto

Kevin 'xccurate' Susanto adalah salah satu atlet eSport terbaik dari Indonesia. Terhitung sejak 18 Januari 2018, Kevin resmi bergabung dengan Tyloo Gaming dan bermain untuk divisi CS:GO bersama BnTeT.
Sederet pencapaian positif berhasil didapatkan xccurate dengan tim ini, seperti juara pertama StarLadder & ImbaTV Invitational Chongqing 2018 dan Xinhua Electronic Sports Conference di tahun yang sama.
Xccurate kemudian pindah ke tim eSports lain yang juga memiliki markas di Cina, yaitu Big Time Regal Gaming pada 6 Juni 2019. Bersama tim ini, Kevin berhasil bawa pulang juara WDNMD Asia Invitational 2020.
ADVERTISEMENT

5. Tri 'Jhocam' Kuncoro

Satu lagi pemain Indonesia yang mentas di luar negeri adalah Tri 'Jhocam' Kuncoro. Jhocam saat ini memperkuat tim asal Korea Selatan, T1, dan bermain bersama pemain Indonesia lain, yaitu InYourDream.
Jhocam memulai karier profesionalnya dengan bergabung bersama tim asal Jakarta, Boom Esports, pada 30 Juli 2017. Dia baru bergabung bersama T1 pada awal tahun ini, tepatnya pada 31 Januari 2020.
Salah satu pencapaian Jhocam dengan T1 adalah berhasil menjuarai SEA Dota Invitational 2020. Tri sendiri sudah bertanding enam kali di bawah bendera T1 dan sudah menghasilkan Rp 500 juta sepanjang kariernya sebagai atlet eSport.
Penulis: Jodi Hermawan