76 Indonesian Downhill Segera Hadir, Seri Pertama Digelar di Kudus

25 April 2025 15:27 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
76 Indonesian Downhill 2025 akan digelar di Ternadi Bike Park, Kudus, Jawa Tengah, pada 2-4 Mei. Foto: Dok. Djarum Foundation
zoom-in-whitePerbesar
76 Indonesian Downhill 2025 akan digelar di Ternadi Bike Park, Kudus, Jawa Tengah, pada 2-4 Mei. Foto: Dok. Djarum Foundation
ADVERTISEMENT
76 Indonesian Downhill siap mengarungi season 2025. Deretan downhiller elite Indonesia bakal kembali menghadapi tantangan untuk menaklukan lintasan-lintasan paling ekstrim dan paling menyulitkan yang pernah ada. Tahun ini seri perdana dipastikan segera bergulir di Ternadi Bike Park, Kudus, Jawa Tengah, pada 2-4 Mei 2025 mendatang.
ADVERTISEMENT
Agnes Wuisan dari 76 Rider selaku penyelenggara mengatakan, 76 Indonesian Downhill tahun ini menjanjikan banyak peningkatan dan pembeda dibandingkan tahun lalu. Salah satu kejutannya adalah kembali diperlombakannya cabang Urban Downhill, setelah terakhir kali diselenggarakan pada 2019 yang lalu. Tidak berhenti di situ, Cross Country (IXC) juga masuk dalam agenda 76 Indonesian Downhill tahun ini.
“Ada banyak improvement yang kami lakukan di 76 Indonesian Downhill Season 2025 ini, baik dari sisi agenda ataupun hal-hal yang sifatnya lebih teknikal. Tujuannya kita ingin memberikan tantangan dan level kompetisi yang paling maksimal buat para downhiller yang berlaga. Maka kami kami optimis tahun ini persaingannya bakal beda, makin seru dan makin menarik buat disaksikan,” terang Agnes Wuisan.
Benny de Vall, rider asal Kanada yang ikut ramaikan 76 Indonesian Downhill. Foto: Soni Insan Bagus/kumparan
76 Indonesian Downhill 2025 rencananya bergulir sebanyak 3 series. Usai seri perdana di Ternadi Bike Park, Kudus, berlanjut seri kedua di Klangon Bike Park, Sleman pada 8-10 Agustus, dan terakhir di Klemuk Bike Park, Batu pada 24-26 Oktober. Sementara 76 IDH Urban 2025 sebagai non-series akan berlangsung dua kali yakni di Desa New Selo, Boyolali pada 20-22 Juni, dan di Desa Ngadiwono, Pasuruan pada 12-14 September. Khusus Cross Country akan berlangsung 8-10 Agustus bersamaan seri kedua IDH di Klangon Bike Park.
ADVERTISEMENT
Meski punya peminat yang tinggi, kompetisi untuk Urban Downhill dan Cross Country di Indonesia tergolong masih minim, bahkan di Asia Tenggara sekalipun. Padahal di sisi lain, prestasi atlet-atletnya cukup bagus dan kerap menyumbang medali bagi Indonesia di kancah internasional. Ia pun yakin 76 Indonesian Downhill tahun ini bakal mendapat respon positif dan diikuti para atlet balap sepeda gunung Indonesia, bahkan hingga dari mancanegara.
“Kita ingin menghadirkan kompetisi yang profesional untuk para pebalap sepeda gunung di Indonesia. Sebagai wadah prestasi bagi atlet-atlet urban downhill dan XC yang antusiasme dan peminatnya sangat tinggi. Semuanya juga dikemas dengan unsur sportainment yang kuat, sebagai tontonan yang seru dan menarik, sekaligus mendorong sports tourism,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu Event Director 76 Indonesian Downhill Aditya Nugraha mengatakan Ternadi Bike Park di Kudus merupakan venue yang tepat untuk memulai season 2025. Dengan kualifikasi di Union Cycliste Internationale (UCI) level C1, Ternadi Bike Park diakui secara global memiliki semua karakteristik paling ekstrim sebagai lintasan downhill yang kompetitif.
Juara umum balap sepeda downhill 76 Indonesian Downhill 2024. Foto: 76 Indonesian Downhill
Memiliki panjang sekitar 2,3 kilometer dan lebar 1,5 meter, lintasan yang berada di lereng Gunung Muria ini punya beragam obstacle paling menantang, baik dari sisi elevasi maupun karakter lintasannya. Dengan level C1, siapapun atlet yang menjadi juara di Ternadi Bike Park akan dapat 40 poin di ranking UCI. Lalu posisi kedua dan ketiga masing-masing mendapat 30 dan 20 poin.
“Ternadi selalu menyajikan tantangan dan kesulitan yang berbeda. Meskipun secara teknis tidak ada perubahan yang kami lakukan di lintasan dan obstacle, tapi alam dan cuaca kerap jadi faktor penentu. Di alam terbuka selalu ada perubahan-perubahan alami di lintasan seperti bebatuan, akar pohon, atau lubang. Ini yang menjadi tantangan buat para downhiller melakukan antisipasi dan strategi yang lebih baik,” ungkap Aditya.
ADVERTISEMENT
Berada di ketinggian 1.100 mdpl pada titik start dan 600 mdpl pada garis finish, Ternadi Bike Park punya bermacam obstacle section yang menguras stamina dan menguji adrenalin. Mulai dari drop, double jump, table top, hingga rock garden yang ganas, serta drop off to wall ride yang karakternya fast & flowy.
Tahun ini 76 Indonesian Downhill memperlombakan total 10 kelas. Selain kelas utama Men Elite dan Women Elite, kelas lainnya yaitu Men Junior, Men Master C, Men Master B, Men Master A, Men Sport A, Men Sport B, Men Youth, dan Women Youth.