Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sejak turnamen tersebut bergulir pada tahun 1955, tercatat hanya ada sembilan wakil Indonesia yang berhasil merengkuh trofi juara. Lantas, siapakah kesembilan wakil tersebut?
Joko Suprianto
Usai 37 tahun penyelenggaraan Swiss Open, Indonesia akhirnya buka puasa gelar juara. Raihan tersebut diraih dari sektor tunggal putra melalui Joko Suprianto.
Di partai puncak Swiss Open 1992, Joko berhasil meraih kemenangan atas sesama wakil Indonesia, Hariyanto Arbi. Joko menang dengan skor 15-12 dan 18-15.
Fung Permadi
Di gelaran Swiss Open 1993, estafet kesuksesan Joko Suprianto berhasil diteruskan oleh Fung Permadi usai menjuarai di sektor tunggal putra.
Di partai final, Fung Permadi berhasil mengalahkan wakil Inggris, yakni Peter Knowles dengan skor 15-11, 15-9.
Yuliani Sentosa
Selain Fung Permadi yang berhasil membawa Indonesia merengkuh gelar juara di Swiss Open 1993, ada sosok lainnya yang turut mengharumkan bendera Merah Putih.
ADVERTISEMENT
Keberhasilan itu datang dari sektor tunggal putri. Adalah Yuliani Sentosa yang keluar menjadi kampiun usai mengalahkan wakil Swedia, Xiaoqing Lim dengan skor 11-6 dan 11-7.
Cindana Hartono Kusuma
Keberhasilan Indonesia meraih gelaran juara di Swiss Open harus terhenti, setidaknya selama enam tahun. Namun, pada Swiss Open 1999 puasa gelar tersebut terhenti dari sektor tunggal putri.
Adalah Cindana Hartono Kusuma yang membawa Indonesia kembali merengkuh gelar juara. Ia berhasil menaklukkan Yasuko Mizui di partai final yang berlangsung tiga gim dengan skor 7-11, 11-6, dan 13-10.
Marleve Mainaky
Indonesia kembali merasakan gelar juara pada tahun 2002. Marleve Mainaky meneruskan catatan apik tunggal putra dengan merebut trofi juara di Swiss Open 2002.
Marleve Mainaky berhasil menyabet gelar juara usai menaklukkan wakil Malaysia, James Chua, via tiga gim dengan skor 2-7, 7-5, dan 7-3.
ADVERTISEMENT
Eng Hian/Flandy Limpele
Edisi selanjutnya giliran sektor ganda putra yang unjuk gigi. Duet Eng Hian/Flandy Limpele mencatatkan sejarah menjadi ganda putra pertama Indonesia yang menjadi kampiun di Swiss Open.
Di gelaran Swiss Open 2003, Eng Hian/Flandy Limpele berhasil menaklukkan Chen Qiqiu/Cheng Rui di partai puncak dengan skor 10-15, 15-5, dan 15-1.
Sigit Budiarto/Candra Wijaya
Ganda putra kembali meraih gelar juara, tepatnya di Swiss Open 2005. Kali ini datang melalui duet Sigit Budiarto/Candra Wijaya.
Menariknya, saat berlaga di partai final, Sigit Budiarto/Candra Wijaya berhadapan dengan Eng Hian/Flandy Limpele yang menjadi jawara di edisi 2003. Sigit/Candra berhasil menang dengan skor 8-15, 15-11, dan 15-11.
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir
Tujuh tahun berselang atau tepatnya pada 2012, ganda campuran akhirnya pecah telur melalui duet Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
ADVERTISEMENT
Owi/Butet berhasil merengkuh juara usai di partai puncak mengalahkan wakil Thailand, Sudket Prapakamol/Saralee Thoungthongkam dengan skor 21-16, 21-14.
Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto
Paceklik gelar juara kembali dialami Indonesia. Namun, duet ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto berhasil mengakhiri puasa tersebut pada Swiss Open 2019.
Fajar/Rian keluar sebagai kampiun usai mengalahkan Lee Yang/Wang Chi-lin via dua gim dengan skor 21-19 dan 21-16.
Penulis: Muhamad Sayefullah