Agrippina: Sanksi BWF Terlalu Berat, Cuma Bulu Tangkis Mata Pencaharian Saya

11 Januari 2021 18:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Bulu Tangkis. Foto: freepik.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bulu Tangkis. Foto: freepik.com
ADVERTISEMENT
Pebulu tangkis asal Indonesia, Agrippina Prima Rahmanto Putra, jadi pesakitan. BWF menjatuhi atlet asal Jakarta itu hukuman 6 tahun larangan bermain dan denda sebesar Rp 98 juta akibat match fixing.
ADVERTISEMENT
Dalam pernyataan BWF, Agri--sapaan akrabnya--dinyatakan bersalah karena telah bertaruh di laga badminton dalam periode tertentu. Pebulu tangkis 29 tahun ini melakukan taruhan untuk laga badminton yang difasilitasi oleh Hendra Tandjaya.
Agri sendiri sudah menampik terlibat. Saat Hendra mengajak untuk berbuat praktik kotor tersebut, dia menolak dan sudah melaporkan kepada BWF.
Agri menyatakan bahwa tuduhan bertaruh dengan Hendra tidak benar. Yang benar, dia hanya akan mentraktir Hendra makan di restoran cepat saji apabila Dionysius Hayom Rumbaka menang atas Hashiru Shimono asal Jepang yang saat itu tengah bertanding.
Namun, pilihan Agri tersebut oleh Hendra dimasukkan ke rekening perjudian online yang dimiliki Hendra. Pada titik itu, BWF menjerat Agri.
"Kesalahan saya adalah karena tidak melaporkan terjadinya perjudian tersebut ke BWF. Namun sebagai pemain, saya pun tidak mengetahui kalau tidak melapor itu adalah melanggar Etik BWF,'' tutur Agri.
ADVERTISEMENT
''Saya pun tidak tahu harus melapor ke siapa, yang saya tahu, pelanggaran Etik BWF itu hanya soal perjudian saja," dia menjelaskan.
Agrippina Prima Rahmanto Pamungkas. Foto: Dok. PBSI
Tak terima dengan putusan BWF, Agri berencana mengajukan banding ke BWF. Alurnya, pebulu tangkis yang sempat menjadi rekan duet Marcus Gideon di ganda putra pada 2012 itu akan bersurat kepada Badan Arbitrase Internasional alias CAS.
Namun sebelumnya, dia meminta kepada PBSI untuk memfasilitasi. Agri sudah menemui Sekjen PBSI, Eddy Sukarno, Senin (11/1).
"Hukuman BWF itu keliru dan tidak berdasarkan fakta yang sebenarnya. Oleh karena itu, saya meminta agar Pengadilan CAS memeriksa, mengadili dan memutuskan saya tidak melanggar kode etik BWF dan dinyatakan tidak bersalah dengan menyatakan putusan BWF dinyatakan batal," tulis Agri dalam memori banding yang akan dikirim ke Pengadilan CAS.
ADVERTISEMENT
"Apabila yang mulia CAS berpendapat lain, saya mohon minta keadilan karena hukuman yang dijatuhkan kepada saya terlalu berat. Profesi pemain bulutangkis merupakan satu-satunya mata pencaharian saya dan keluarga," tandasnya.
---