Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Ahsan/Hendra dan Greysia/Apriyani Kesulitan Tembus Pertahanan Lawan
12 Desember 2018 18:48 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
ADVERTISEMENT
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan gagal mengamankan gim pertamanya di babak Grup B BWF World Tour Finals 2018 lawan Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe. Padahal, kans mencuri poin di babak grup bersistem round robin ini terbuka lebar dengan unggul head to head atas rival asal Jepang itu.
ADVERTISEMENT
Namun, Ahsan/Hendra malah langsung dibungkam 4-21 di gim pertama yang berlangsung Rabu (12/12/2018) siang WIB. Sejak tertinggal 1-4 di menit pertama, Ahsan/Hendra tak mampu lagi mengungguli Endo/Watanabe dan tertinggal 4-11 di interval.
Ya, angka 4 itulah yang tidak berubah hingga gim pertama berakhir. Beberapa kesalahan Hendra menjadi sumber masalah, pun demikian dengan pukulan Ahsan yang gagal menembus lawan. Mereka lantas memperbaikinya di gim kedua.
Ahsan sudah lebih ganas, sementara Hendra bisa mengurangi kesalahannnya. Ahsan/Hendra lalu memimpin di skor 11-7 hingga 16-13. Namun, sejak itulah duo berjuluk 'The Daddies' ini kembali kehilangan ritme permainan. Endo/Watanabe mampu menyamakan skor juara dunia 2013 dan 2015 ini di angka 16.
"Mungkin hari ini kami mainnya tidak keluar. Pertahanan lawan rapat, saat diserang balik kami tidak siap. Di game kedua saat memimpin, lawan mengubah permainan kami yang awalnya banyak adu drive," ujar Hendra dilansir laman resmi PBSI.
ADVERTISEMENT
Sementara menurut Ahsan, tubuh keduanya tidak dalam kondisi 100%. Dia pun mengakui bahwa Endo/Watanabe bermain lebih bagus. Yang pasti, harapan mereka untuk ke semifinal turnamen berhadiah total Rp 21 miliar ini belum pupus.
Keduanya masih bisa mencuri poin dari duo Taiwan, Chen Hung Ling/Wang Chi Lin dan Liao Min Chun/Su Ching Heng, meski di atas kertas kalah di pertemuan musim ini. "Penyisihan grup belum selesai, kami masih punya peluang. Pokoknya harus berusaha dulu. Soal kondisi angin di lapangan tidak masalah," ujarnya mengakhiri.
Setelah kekalahan Ahsan/Hendra sebagai wakil pertama Indonesia yang bertanding, berikutnya Greysia Polii/Apriyani Rahayu masih belum bisa menyiarkan kabar baik dari Tianhe Gymnasium, Guangzhou. Greysia/Apriyani kalah dari musuh bebuyutan, Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi, dan menyerah dua gim langsung dengan skor 11-21 dan 16-21.
ADVERTISEMENT
Di pertandingan ganda putri ini, reli panjang banyak tersaji. Dan kemenangan Matsutomo/Takahashi buah kesabaran serta pertahanan mereka yang rapat. Hal ini diakui Greysia usai pertandingan. Menurut juara Thailand Terbuka 2018 ini, sangat sulit untuk menembus lawan terutama dengan kondisi shuttlecock yang berat.
"Mau smash kayak gimana pun pasti tidak akan mudah menembus lawan. Kami diserang lawan karena pengembalian kami kurang baik. Sebetulnya tadi kami tetap mau main di pola kami, tapi kami kurang konsisten," katanya.
"Makanya kami tidak mau memikirkan ini sampai berlarut-larut, masih ada dua pertandingan penyisihan lagi. Bagaimana caranya harus dapat poin banyak, ini kan sistem round robin, poin kan berharga, tadi kami berusaha untuk dapatkan poin sebanyak mungkin," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Bagi Apriyani, mereka memang tidak bisa konsisten di pertandingan pertama babak grup ini. "Di game pertama kami belum siap dan seperti kata Kak Greysia, kami tidak bisa menjaga konsistensi sampai akhir permainan meski sudah coba pakai pola kami," ucap Apriyani.
Selanjutnya, Greysia/Apriyani akan menantang tuan rumah, Chen Qingchen/Jia Yifan dan Du Yue/Li Yinhui, di dua laga tersisa babak grup BWF World Tour Finals Dari dua pasangan itulah, Greysia/Apriyani diharapkan bisa mendapat banyak poin dan menang. Kans terbesar dengan mengalahkan Du/Li, di mana Greysia/Apriyani selalu menang di dua pertemuan musim ini.