Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Tim Bulu Tangkis Indonesia mengirim lima pasangan ganda putra ke dua ajang Thailand Open . Hanya, dari keikutsertaan tim 'Merah Putih' di ajang tersebut, tak ada gelar juara.
ADVERTISEMENT
Salah satunya adalah pasangan senior Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Langkah The Daddies terhenti di babak perempat final Yonex Thailand Open dan babak semifinal Toyota Thailand Open.
Pelatih ganda putra, Herry Iman Pierngadi, berujar bahwa target yang dipatok sebelum bertolak ke Negeri Gajah Putih memang tak sesuai target. Nantinya, tim pelatih akan melakukan evaluasi.
''Ahsan/Hendra memang yang kami harapkan, tapi ternyata tidak berhasil. Mereka gagal,'' tutur Herry dalam keterangan resminya, Minggu (24/1).
Herry menjelaskan ada sejumlah faktor yang membuat anak didiknya tak tampil maksimal di dua ajang ini. Salah satunya cedera yang menghampiri Ahsan.
Ya, jelang perempat final Toyota Thailand Open, Ahsan sempat mengalami cedera betis. Tapi, pebulu tangkis 33 tahun itu mencoba melawan sakitnya.
ADVERTISEMENT
''Cederanya Ahsan ada pengaruhnya, tapi lebih besar pengaruh karena stamina, karena usia tidak bisa dibohongi,'' tutur Herry.
Paling disorot oleh Herry adalah laga semifinal Ahsan/Hendra. Bentrok dengan Lee Yang/Wang Chi Lin, mereka tumbang dengan pertarungan 3 gim.
Dari pertandingan itu, Herry bertutur ada kesalahan yang mestinya tak dilakukan. Terlebih di gim kedua saat sudah menuju poin-poin akhir.
''Kalau memang mau menang, kan seharusnya bisa dua gim. Yang gim kedua itu kan sudah setting. Memang pada saat setting itu, ganda kita itu membuat kesalahan. Dua poin itu kan nyangkut sendiri,'' sebut Herry.
''Memang handicap-nya di lapangan, menang angin, kalah angin, atau bolanya juga sedikit berat. Pemain-pemain seusia mereka ada handicap di situ,'' kata Herry.
ADVERTISEMENT
---