Akibat Serangan Jantung, Ellyas Pical Dilarikan ke Rumah Sakit

Ilustrasi sarung tinju. (Foto: Pixabay)

Kabar buruk datang dari petinju legendaris Indonesia, Ellyas Pical. Pada Kamis (16/2) lalu, ia harus dilarikan ke rumah sakit karena mengalami serangan jantung, sehingga harus mendapatkan penanganan cepat oleh medis.

Ellyas sendiri dari informasi yang didapat sudah merasakan keluhan sejak Selasa (14/2) lalu. Namun paa saat itu tak langsung dilarikan ke rumah sakit. Dan pada akhirnya baru kemarin ia mendapat perawatan di rumah sakit kawasan Serpong, Tangerang.

"Memang benar, Ellyas Pical masuk rumah sakit karena serangan jatung. Saya juga sudah menjenguk saat masih ditangani di salah satu rumah di Serpong, Tangerang," kata Kepala Pusat Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dan Kesehatan Olahraga Nasional (PP ITKON), Edi Nurinda di Jakarta, Jumat (17/2).

Menurut Edi, saat dijenguk di rumah sakit, kondisi Ellyas Pical sadar dan masih bisa diajak komunikasi, namun memang tengah dalam kondisi lemah. Melihat kondisi yang ada, pihaknya menilai legenda tinju Indonesia itu harus secepatnya mendapatkan penanganan yang serius.

"Tapi atas inisiatif keluarga, perawatan Elly dipindah ke Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta Barat. Sekitar pukul 13.00 WIB sudah dipindahkan," ujar Edi.

Edi berharap penanganan terhadap petinju asal Saparua, Maluku, ini bisa dilakukan secara cepat mengingat penyakit yang diderita memiliki risiko yang tinggi. Saat ini pihaknya juga terus melakukan koordinasi dengan semua pihak, termasuk Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) di mana mantan Ellyas selama ini mengabdi. Pria berusia 56 tahun itu memang pernah berstatus sebagai Asisten Ketua KONI.

"Komunikasi dengan dokter di KONI juga terus kami lakukan. Bahkan sudah ada yang langsung ke RS Harapan Kita. Yang jelas, Ellyas saat ini sudah dalam penanganan," pungkas Edi.

Ellyas Pical merupakan petinju asal Indonesia yang mampu meraih predikat juara dunia IBF kelas bantam yunior pasa 1985. Gelar ini diraih saat mengalahkan petinju asal Korea Selatan, Chun Ju-do.

Gelar juara dunianya terlepas dua tahun kemudian setelah kalah dari petinju, Thailand Khaosai Galaxy. Namun petinju tang terkenal dengan pukulan hook dan uppercut kirinya itu tetap dikenang sebagai salah satu petinju terbaik yang pernah dimiliki Indonesia.