Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Mudah mencari pebalap Asia di tengah kepungan orang-orang Eropa di panggung bergengsi Formula 1 (F1). Bukan mencolok karena prestasi, tapi mereka adalah minoritas yang mudah ditemukan di manifes driver.
ADVERTISEMENT
Lantas, lebih mudah lagi mencari daftar pebalap F1 dari Asia Tenggara. Dilansir situsweb Good News from Southeast Asia, hingga 2018 hanya ada tiga pebalap Asia Tenggara sepanjang sejarah F1.
Ketiganya adalah Pangeran Birabongse Bhanudej Bhanubandh (Thailand), Alexander Charles Yoong Loong (Malaysia), dan pebalap kebanggaan Indonesia, Rio Haryanto, yang debut di 2016 bersama Manor.
Teranyar, daftar pebalap F1 dari Asia Tenggara bertambah seiring debut Alexander Albon (Thailand) di musim 2019 bersama Tim Red Bull Toro Rosso Honda.
Albon mencuri perhatian usai mendapat poin di GP Bahrain 2019 dan membuka kembali sejarah sebagai driver Asia Tenggara yang melakukannya. Teranyar, dia mendapat poin lagi di GP China 2019.
Jadi, siapa Albon?
ADVERTISEMENT
GP China: Dari Bencana Jadi Berjaya
Albon adalah driver muda yang lahir di London, 23 Maret 1996, dari ibu asal Thailand, sehingga Albon juga mendapat kebangsaan Thailand --negara yang menganut jus sanguinis. Unjuk gigi di musim 2019 bersama Toro Rosso, GP Australia adalah panggung resmi debutnya.
Namun, Albon hanya finis di urutan ke-14 di Albert Park. Sejarah baginya baru tercipta di GP Bahrain, seri kedua, kala pebalap berusia 23 tahun ini finis kesembilan dan mendapat dua poin.
Dilansir situsweb resmi F1, hasil itu menjadikan Albon pebalap Thailand pertama yang mendapat poin usai Pangeran Birabongse Bhanudej Bhanubandh yang finis keempat di GP Prancis 1954.
Di seri ketiga 2019 yang berlangsung di China, bertepatan balapan ke-1000 F1, Albon mengukuhkan potensinya. Start dari paling bontot dari posisi 20, Albon finis ke-10 dan mendapat satu poin.
ADVERTISEMENT
Well, semua itu didapat usai menyalip nama-nama seperti Kevin Magnussen (Haas), Carlos Sainz (McLaren), hingga pebalap kawakan, Robert Kubica (Williams).
Albon pun sukses mengunci posisi Top 10 dengan mobil STR14-01 nomor 23 andalannya usai melewati petaka di sesi latihan bebas tiga satu hari sebelum race.
Akibat kecelakaan parah yang membuat sasis mobilnya rusak, Albon tidak bisa mengikuti sesi kualifikasi dan lahirlah posisi bontot untuknya di start race GP China 2019 yang berlangsung di Sirkuit Internasional Shanghai.
"Terima kasih kepada tim. Sejujurnya ini sulit, tapi setelah insiden di FP3, tim bekerja keras mengganti sasis mobil," ucap Albon dalam keterangan resminya.
"Awalnya di balapan kami berencana dua kali setop, lalu kami memutuskan berjuang dengan kompon ban keras dan bisa bertahan. Saya gugup ketika (Romain) Grosjean hampir menyalip saya, tapi saya sangat senang bisa mengatasinya!" imbuh Albon.
ADVERTISEMENT
Masa Depan Pebalap Asia dari Negeri Gajah Putih
Dengan sulitnya persaingan di F1 sebagai kelas tertinggi balap jet darat, Albon tentu bukan pebalap kemarin sore. Driver muda ini mengawali karier balap mobilnya pada 2012 di Eurocup Formula Renault. Pada 2015, dia mulai melebarkan sayap ke FIA Formula 3 European Championship.
Debut Albon di level dunia dimulai di F2 2017 (FIA Formula 2 Championship) bersama ART. Melahap 11 GP seri yang ada, Albon finis ke-10 dengan 86 poin. Pada musim keduanya di F2, Albon melejit bersama Tim DAMS.
Pada 2018 itu, Albon finis ketiga dengan torehan 212 poin, yang utamanya disumbang buah kemenangan di Azerbaijan, Inggris, Hungaria, dan Rusia.
ADVERTISEMENT
Dengan memastikan diri naik kelas ke Formula 1 2019, Albon bersaing dengan juara dan runner-up F2 2018, George Russel dan Lando Norris, yang juga berstatus rookie. Di atasnya lagi, ada Charles Leclerc, juara F2 2017 yang debut di F1 2018, dan musim ini jadi andalan Scuderia Ferrari.
Namun, Albon tetap jadi rookie kesayangan bangsa Asia, terutama Thailand yang kini dua kali menaruh nama di panggung F1. Dilansir Fox Sport Asia, Albon dinilai punya masa depan cemerlang di F1.
Saat berita bergabungnya Albon ke F1 dan Toro Rosso keluar pada Oktober 2018, Fox Sport Asia menyoroti bakat alami Albon terbukti sejak ikut Karting Championships, GP3 Championships, hingga di F2.
ADVERTISEMENT
"Pebalap Thailand-Inggris ini muncul di radar tim besar F1 yang ingin membayar untuk kehebatannya... Alex Albon, punya seluruh Asia yang mendukung kesuksesannya di F1," tulis Fox Sport Asia.
Setuju?