Andakara Prastawa Terangkan Faktor Kekalahan Pelita Jaya di Gim 1 Final IBL

21 Juli 2023 7:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gim pertama final IBL 2023 di Hall Basket Senayan, Jakarta, pada Kamis (20/7), antara Pelita Jaya vs Prawira Bandung. Foto: IBL
zoom-in-whitePerbesar
Gim pertama final IBL 2023 di Hall Basket Senayan, Jakarta, pada Kamis (20/7), antara Pelita Jaya vs Prawira Bandung. Foto: IBL
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kapten Pelita Jaya, Andakara Prastawa, mengungkapkan faktor kekalahan timnya dari Prawira Bandung di gim pertama final IBL 2023. Menurutnya, ia dan rekan-rekannya banyak melewatkan kesempatan.
ADVERTISEMENT
Pelita Jaya menjadi tuan rumah di gim pertama yang digelar di Hall Basket, Senayan, Jakarta, pada Kamis (20/7). Prastawa dan kolega mengawali Q1 dengan keunggulan 19-16.
Sayangnya, main di hadapan publik sendiri malah membuat Pelita Jaya dikejar 38-38 di Q2. Pada akhirnya, Prawira terus unggul di babak kedua dan gim berakhir dengan skor 65-74.
Prastawa mengaku bahwa Prawira bukanlah lawan yang mudah. Terlebih, Pelita Jaya gagal memanfaatkan kesempatan, salah satunya adalah free throw.
"Hari ini laga yang berat buat kami, kami enggak bisa memanfaatkan free throw menjadi poin dengan baik," ucap Prastawa dalam konferensi pers usai pertandingan.
"Kami membuang banyak lemparan gratisnya. Banyak detail-detail kecil yang terlewatkan di pertandingan ini, itu yang membuat permainan kami jadi jelek,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Pebasket Pelita Jaya Bakrie Jakarta Muhamad Arighi (kanan) berusaha melewati pebasket Prawira Harum Bandung Fernando Fransco Manansang pada pertandingan game pertama final IBL 2023 di Hall Basket Senayan, Jakarta, Kamis (20/7/2023). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
Dilihat dari catatan statistik, Pelita Jaya sejatinya punya peluang untuk mencetak 28 poin dari free throw. Sayangnya, akurasi yang buruk hanya membuat mereka mengantongi 13 poin.
Selain free throw, Pelita Jaya juga kurang sabar dalam menyerang dan memilih untuk melepaskan lemparan tiga poin. Akan tetapi, akurasinya hanya 22 persen, dengan catatan 8 poin dari 7 percobaan.
Andakara Prastawa mengungkapkan bahwa Pelita Jaya tidak besar kepala karena main di kandang, hanya saja ia dan rekan-rekannya kurang efektif. Namun demikian, ia masih percaya timnya mampu menjadi juara.
"Kami enggak over confidence, memang Prawira lebih enjoy mainnya, lebih muter bolanya, jadi memang kami enggak bisa bilang begitu. Tadi kami memang banyak miss free throw, kalah box out, jadi detail-detail kecil ini yang perlu kami benahi," ucap Prastawa.
ADVERTISEMENT
"Untuk game kedua di Bandung sama persiapan kami recovery dulu semuanya, cuma butuh fokusnya lagi dari anak-anak, main seperti biasanya."
Pebasket Prawira Harum Bandung Jarred Dwayne Shaw dihadang pebasket Pelita Jaya Bakrie Jakarta Vincent Rivaldi Kosasih saat berusaha memasukan bola pada pertandingan game pertama final IBL 2023 di Hall Basket Senayan, Jakarta, Kamis (20/7/2023). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
"Jalan jadi juara memang enggak gampang, kami harus ambil dua kemenangan di Bandung, jadi kami harus tetap fokus untuk dua gim berikutnya,” pungkasnya.
Final IBL 2023 digelar dengan format best of three. Dengan kekalahan ini, tentunya perjalanan Pelita Jaya tidak mudah karena dua gim tersisa akan dimainkan di Bandung pada Sabtu (22/7) dan Minggu (23/7) mendatang.