Andrea Iannone Buka Suara Usai Diskors 4 Tahun dari MotoGP

11 November 2020 11:08 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Andrea Iannone saat masih membela Suzuki Ecstar. Foto: PAUL CROCK / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Andrea Iannone saat masih membela Suzuki Ecstar. Foto: PAUL CROCK / AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Andrea Iannone mengungkapkan curahan hatinya usai resmi diskors selama empat tahun oleh Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS). Hal tersebut harus diterima pebalap MotoGP itu usai terkena kasus doping.
ADVERTISEMENT
Iannone sendiri awalnya hanya diskors 18 bulan oleh Komisi Disiplin FIM pada 1 April 2020 lalu. Hukuman berlaku sejak 17 Desember mendatang yang merupakan tanggal hasil tes urine-nya.
Pebalap Aprilia itu dinyatakan gagal tes doping setelah sampel urine-nya dinyatakan positif zat terlarang, dengan kandungan steroid anabolik. Sejak saat itu, Iannone selalu bersikeras bahwa dirinya tidak sengaja mengonsumsi zat terlarang itu lewat konsumsi daging.
Iannone kemudian melakukan banding ke CAS, di saat yang sama Badan Anti-Doping Dunia (WADA) juga melakukan hal serupa. WADA ingin hukuman pebalap berusia 31 tahun itu diperberat menjadi empat tahun.
Andrea Iannone, pebalap MotoGP dari Aprilia. Foto: Twitter: Aprilia
Setelah melakukan sidang, CAS menyimpulkan bahwa Iannone tetap bersalah. CAS bahkan menyetujui permintaan WADA dan menjatuhkan skors empat tahun kepada pria Italia tersebut.
ADVERTISEMENT
Lewat akun Instagram pribadinya, Iannone pun angkat bicara. Ia menyebut hukuman yang ia terima tidaklah adil, dan ia merasa cintanya pada balap motor telah direnggut begitu saja. Rider asal Italia ini bahkan menyebut tuduhan WADA tak logis dan tak berdasar kuat.
"Hari ini saya menerima ketidakadilan paling buruk yang pernah saya bayangkan. Mereka merenggut cinta terbesar dari hati saya. Tuduhan ini tidaklah logis dan masuk akal, disertai oleh fakta-fakta yang salah. Untuk ini, akan ada tempat dan waktu yang lebih tepat, karena saya jelas takkan menyerah. Saya tahu saya telah menghadapi kekuasaan yang kuat, tapi saya juga berharap. Saya mengharapkan kejujuran intelektual dan keadilan yang tegas," ucap Iannone.
"Saat ini saya sangat menderita. Siapa pun yang telah mencoba menghancurkan hidup saya akan segera paham betapa besar kekuatan yang saya punya dalam hati saya. Ini adalah kekuatan kepolosan, dan yang lebih penting hati nurani. Sebuah hukuman bisa mengubah sebuah peristiwa, namun takkan mengubah seorang pria," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
****
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.