Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Angela Carini Minta Maaf Usai Imane Khelif Ramai Dituding sebagai Transgender
3 Agustus 2024 11:01 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Carini sedari awal memang tidak menuding Khelif sebagai transgender. Namun, kekalahan kilatnya dan reaksinya yang sampai menangis, bahkan enggan berjabat tangan dengan Khelif usai duel, membuat banyak orang berasumsi negatif pada Khelif.
Carini tak bermaksud menciptakan kontroversi tersebut. Oleh karena itu, ia menyesali apa yang telah terjadi dan meminta maaf kepada semua pihak karena telah memicu kegaduhan.
"Semua kontroversi ini membuat saya sedih. Saya juga turut bersedih atas lawan saya. Jika IOC mengatakan dia bisa bertarung, saya menghormati keputusan itu," kata Carini kepada surat kabar Italia, Gazzetta dello Sport.
"Itu bukan sesuatu yang ingin saya lakukan. Sebenarnya, saya ingin meminta maaf kepadanya dan semua orang. Saya marah karena saya telah gagal total di Olimpiade kali ini," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Angela Carini berharap bisa bertemu Imane Khelif lagi. Jika itu terjadi, ia ingin memeluknya.
Imane Khelif pernah didiskualifikasi di Kejuaraan Dunia 2023 setelah gagal memenuhi aturan kelayakan Asosiasi Tinju Internasional atau International Boxing Association (IBA) yang melarang atlet dengan kromosom XY pria berkompetisi di nomor putri. Namun, Komite Olimpiade Internasional atau International Olympic Committee (IOC) tidak sejalan dengan IBA dan menyebut prosedur IBA tidak tepat.
"Agresi saat ini terhadap kedua atlet ini sepenuhnya didasarkan pada keputusan sewenang-wenang ini, yang diambil tanpa prosedur yang tepat, terutama mengingat bahwa para atlet ini telah berkompetisi dalam kompetisi tingkat atas selama bertahun-tahun. IOC berduka atas pelecehan yang dialami kedua atlet tersebut. Setiap orang berhak untuk berolahraga tanpa diskriminasi," jelas IOC pada Jumat (2/8).
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, pada Kamis (1/8), IBA juga sudah buka suara menanggapi kehadiran Imane Khelif maupun Lin Yu-ting asal Taiwan di Olimpiade Paris 2024. Mereka menuding bahwa IOC tidak konsisten.
"IBA tetap berkomitmen dalam memastikan keadilan kompetitif di semua event kami, kami benar-benar mengutuk ketidakkonsistenan dalam kelayakan untuk berkompetisi dalam cabor tinju Olimpiade Paris 2024. Untuk menegaskan kembali, baik Imane Khelif dan Lin Yu-ting setelah pengujian, tidak memenuhi kriteria kelayakan yang disyaratkan untuk berkompetisi dalam kategori putri di event kami," tulis IBA di situs web resmi mereka.
Sampai saat ini, tidak ada catatan medis atau dokumen lain yang bisa membuktikan bahwa Khelif pernah melakukan pergantian kelamin dengan cara operasi alias transgender. Beberapa sumber bahkan menguak masa kecil atlet 25 tahun itu dan ternyata ia menjalaninya layaknya bocah perempuan pada umumnya.
ADVERTISEMENT