Anthony Ginting Tembus Semifinal Swiss Open tapi Poin Tak Bertambah, Kenapa?

29 Maret 2022 18:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tunggal putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting saat melawan tunggal putra China Chen Long dalam semifinal Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jepang, Minggu (1/8).  Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Tunggal putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting saat melawan tunggal putra China Chen Long dalam semifinal Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jepang, Minggu (1/8). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) telah merilis perubahan ranking usai Swiss Open, per Selasa (29/3). Namun, ada beberapa pebulu tangkis Indonesia yang tidak bisa mengakumulasikan perolehan poinnya, termasuk Anthony Ginting.
ADVERTISEMENT
Swiss Open merupakan pertandingan BWF super 300 yang berada di level 5 di mana pemenangan di seluruh sektor akan mendapat 7.000 poin. Nah, BWF punya aturan sendiri soal penghitungan poin.
Jadi, BWF hanya menetapkan 10 poin tertinggi, dari 10 turnamen, dari setiap atlet atau pasangan. 10 poin tertinggi itu yang nantinya akan diakumulasikan menjadi ranking dunia.
Pebulutangkis tunggal putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting mengembalikan kok ke arah tunggal Guatemala Kevin Cordon dalam perebutan medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jepang, Senin (2/8/2021). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
Kembali ke Swiss Open, langkah Anthony terhenti di semifinal usai kalah dari wakil India H.S. Prannoy, 26 Maret lalu. Dengan begitu, Anthony mendapatkan 4.900 poin.
4.900 poin yang didapat Anthony dari Swiss Open itu tak bisa diakumulasikan untuk ranking dunia. Pasalnya, poin terendah, dari 10 poin tertinggi, miliknya adalah 6.600 poin.
Jadi, Anthony harus mendapat poin di atas 6.600 untuk mendongkrak tingkatnya di peringkat dunia. Saat ini, ia memiliki 87.567 poin ranking dunia, peringkat ke-5.
ADVERTISEMENT
6.600 poin itu didapat Anthony dari BWF World Tour Finals 2020 yang dihelat 2021 lalu. Jika ia tak mengikuti atau mendapat poin yang lebih rendah pada BWF World Tour Finals 2022, maka poin itu akan hangus dan digunakan poin yang masuk 10 tertinggi lainnya.
Hal serupa juga dialami oleh 4 atlet bulu tangkis Indonesia lainnya di Swiss Open. Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan misalnya, keduanya mundur di babak pertama dan mendapat 1.670 poin.
Ganda putra Indonesia Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan pada pertandingan All England di Utilita Arena Birmingham, Inggris. Foto: Mikael Ropars/Badmintonphoto/BWF
Capaian tersebut tak akan bisa diakumulasikan untuk ranking dunia. Pasalnya, The Daddies harus mendapatkan 9.350 poin jika ingin mengakumulasikan poinnya untuk ranking dunia.
Sama halnya dengan dua ganda campuran Indonesia, Praveen/Melati dan Rinov/Pitha, yang juga terhenti di babak pertama. Keduanya meraih 1.670 poin, sementara minimal poin yang harus didapat Praveen/Melati adalah 7.200 poin dan Rinov/Pitha ialah 4.320 poin.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, ganda campuran Adnan Maulana/Mychelle Crhystine mendapat 2.750 poin setelah terhenti di babak 16 besar. Poin itu juga tidak dapat diakumulasi karena minimal poin yang harus didapatnya, agar bisa diakumulasi, adalah 3.000 poin.
Sistem penghitungan tersebut tak jarang menjadi pertimbangan para pemain dan pelatih untuk mengikuti turnamen, terlebih lagi jika atlet yang menargetkan jumlah poin.
Penulis: Muhamad Sayefullah