Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Asian Para Games: Fadli Bicara soal Tantangan Berat yang Dia Hadapi
8 Oktober 2018 13:57 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
Muhammad Fadli Immamuddin menorehkan prestasi apik di cabang olahraga para sepeda Asian Para Games 208. Dia sukses menyumbangkan medali perak untuk kontingen Indonesia.
ADVERTISEMENT
Bertanding di Sirkuit Internasional Sentul, Bogor, Senin (8/10/2018), Fadli turun di nomor Individual Time Trial C4 putra. Sebenarnya Fadli berpeluang besar untuk meraih emas. Namun, adangan berat dari China, kali ini lewat Wei Guoping, membuat Fadli harus puas dengan raihan perak.
Meski begitu, dia tidak larut dalam kesedihan. Dia malah mengungkapkan soal tantangan berat yang harus dia hadapi dalam ajang ini. Menurutnya, salah satu faktor yang menentukan itu adalah dirinya sendiri, karena lomba time trial sifatnya individu.
“Namanya juga sudah individual time trial, melawan diri sendiri. Jadi, saya, sih, sudah puas dengan yang sekarang karena hasil sekarang adalah 105% dari hasil saat saya latihan. Sesuai target saya. Kalau memang masih kalah brarti masih harus berlatih lagi,” ujar Fadli saat dijumpai seusai laga.
ADVERTISEMENT
“Beda sama road race, mungkin banyak handicap-nya, banyak faktornya, tapi kalau individual itu benar-benar lawan diri sendiri. Ya, makanya dilepasnya sendiri-sendiri juga,” tambahnya.
Selain dirinya sendiri, dia juga menyebut bahwa ada Indonesia memang memiliki lawan-lawan berat di cabor para sepeda. Ada Malaysia, tapi mereka sukses dikalahkan Fadli dalam ajang Asian Para Games. Walau begitu, dia juga tidak menampik potensi bahaya dari negara lain, seperti China dan Filipina.
“Ya, balapan itu memang dinamis, ya, mas. Kadang menang,kadang kalah. Mungkin sekarang saya ngalahin dia, tapi saya punya tugas minimal mempertahankan di kelas ASEAN. Tapi, memang di kelas Asian ini, saat ini ada China yang terberat. Saya baru mulai sepeda dua tahun lalu, China sudah lebih awal lagi,” ujar Fadli.
ADVERTISEMENT
Laga ini menjadi sesuatu yang spesial bagi Fadli. Untuk pertama kalinya setelah 3,5 tahun yang lalu, akhirnya dia bisa balapan kembali di Sentul. Dia pun mengungkapkan rasa bahagianya main kembali di Sentul, serta berterima kasih kepada semua pihak seperti PB ISSI, tim pelatih, serta pihak-pihak lain yang sudah membantunya bangkit.
“Ya, sangat seneng, ya (balap lagi di Sentul). Jadi, memang momentum Asian Para Games ini membawa kesempatan kedua saya di balapan sepeda. Dan dulu balapannya road race, sekarang beda. Tantangan baru juga untuk saya,” ujar Fadli.
“Saya juga terima kasih kepada pihak Sentul, yang sudah dukung saya sejak balap motor. Sekarang saya balap sepeda, saya dan keluarga didukung. Saya juga punya sekolah balap, di sini latihan bebas, terima kasih juga kepada beberapa pihak yang memfasilitasi saya latihan selama ini.”
ADVERTISEMENT
“Saya juga terima kasih kepada tim saya, juga pada pihak PB ISSI juga yang mengangkat saya jadi atlet paracycling pertama, yang juga sudah mengadakan training centre sejak Januari 2018 waktu saya ASEAN Para Games 2017 saya tak ada training centre. Terima kasih juga sama tim pelatih dan pihak sponsor,” tutupnya.