Atlet Berkuda Cilik Indonesia, Nusrtdinov Zayan Fatih, Raih Juara di Eropa

11 Januari 2023 7:12 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Atlet cilik berkuda Indonesia, Nusrtdinov Zayan Fatih, yang menjalani kompetisi di Eropa. Foto: Dok istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Atlet cilik berkuda Indonesia, Nusrtdinov Zayan Fatih, yang menjalani kompetisi di Eropa. Foto: Dok istimewa
ADVERTISEMENT
Atlet berkuda cilik Indonesia, Nusrtdinov Zayan Fatih, sukses meraih gelar juara di Eropa. Dinov yang bertolak ke 'Benua Biru' sejak 20 Desember 2022 bersama keluarganya berjibaku dalam lomba-lomba bergengsi tingkat nasional, elite, dan internasional. Atlet 12 tahun itu mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.
ADVERTISEMENT
Ada 6 kelas kejuaraan berkuda di Eropa: Intenal Club, Lokal, Regional, Nasional, Elite, dan Internasional. Kejuaraan Elite bernama Green Valley X-MASter di Green Valley Estate, Kota Deurne, Belanda, pada 22-23 Desember 2022, menjadi kejuaraan pertama yang diikuti Dinov.
Walau hanya sehari berlatih dan mengenal kuda-kuda barunya, Dinov sukses menjalani debutnya. Berpasangan dengan dua kudanya, yakni Ineke T dan La Nessa, di kejuaraan yang digelar, atlet dari klub DNV Equestrian ini berhasil meraih gelar juara pertama dan kedua di kelas Show Jumping 95 cm berturut-turut.
Pada kelas rintangan lebih tinggi, Show Jumping 110 cm, Dinov pun menjadi juara pertama dari hampir 50 peserta. Tantangan lebih berat dirasakannya saat bersaing dengan 77 peserta termasuk atlet profesional dan nasional Eropa serta Asia di kelas Show Jumping 115 cm. Namun, ia mampu meraih peringkat 5 terbaik.
Atlet cilik berkuda Indonesia, Nusrtdinov Zayan Fatih, yang menjalani kompetisi di Eropa. Foto: Dok istimewa
Berlanjut ke Kejuaraan Berkuda Indoor Beukers yang dihelat di Manege Beukers, Oudkarspel, pada 29 Desember 2022, Dinov bersaing ketat dengan 42 peserta level nasional yang juga berasal dari beberapa negara di Eropa. Hasilnya, ia membukukan juara kedua di kelas Show Jumping 110 cm pada kejuaraan berkuda level nasional Belanda tersebut di tengah udara dingin yang menusuk dan angin kencang selama persiapan.
ADVERTISEMENT
Perjalanan kompetisi di Eropa bagi Dinov pun ditutup dengan partisipasinya di kejuaraan Show Jumping Sentower Park New Year Tour Week 1 yang diselenggarakan di Sentower Park, Opglabbeek, Belgia, pada 5-8 Januari 2023. Kejuaraan berkuda tersebut sekaligus menjadi kejuaraan berkuda tingkat internasional pertama yang diikutinya.
Itu juga menjadi turnamen yang terberat, mengingat para peserta yang berpartisipasi merupakan atlet-atlet terbaik yang berlaga mewakili negara-negara di Eropa, Amerika, Afrika, dan Asia dengan kuda-kuda yang memiliki kemampuan di atas rata-rata. Namun hal tersebut tak menyurutkan semangat dan mental tandingnya.
Di kelas CSI1* Show Jumping 115 cm, Dinov meraih peringkat 5 bersama kuda Ineke T. Sementara di kelas CSI1* Show Jumping 120 cm yang juga merupakan pertandingan pertamanya di ketinggian lompatan 120 cm, Dinov menduduki peringkat 6 bersama kuda Ineke T dan peringkat 9 bersama kuda La Nessa. Perbedaan waktu antarpeserta hanya terpaut milidetik.
Atlet cilik berkuda Indonesia, Nusrtdinov Zayan Fatih, yang menjalani kompetisi di Eropa. Foto: Dok istimewa
“Saya sangat tidak menduga bila hasil rangkaian kompetisi di Eropa. Sangat bagus bisa meraih gelar juara di semua kejuaraan berkuda yang saya ikuti. Persaingan di sini sangat ketat dengan para atlet dari Eropa yang rata-rata memiliki kemampuan berkuda baik ditambah dukungan kuda-kuda yang bagus juga,” ujar Dinov dalam keterangan resmi yang diterima kumparan, Rabu (11/1).
ADVERTISEMENT
Kedua orang tua Dinov, Asep Siregar dan Riyanti Kutty Nurinda, yang mendampingi selama di Eropa sangat mengapresiasi perjuangan sang anak. Sebab, Dinov bisa berprestasi di tengah minimnya persiapan serta cuaca dingin dan hujan yang tak bersahabat.
“Tujuan dari program latihan dan kompetisi di Eropa ini adalah agar Dinov dapat belajar dan mengambil pengalaman saat bersaing dengan para atlet Eropa. Apalagi Eropa merupakan kiblatnya olahraga Equestrian dengan industri olahraga berkudanya yang sudah sangat maju," tutur Riyanti.
"Banyak atlet-atlet berkuda juara dunia dan Olimpiade yang lahir dari kompetisi-kompetisi di Eropa. Kebetulan kami memang memiliki dua ekor kuda kompetisi yaitu Ineke T dan La Nessa yang dititip di Grevenbroich, Jerman, jadi untuk pertandingan-pertandingan di Eropa, Dinov bisa menggunakan kuda-kuda tersebut. Apalagi letak stable-nya berdekatan dengan Belanda dan Belgia,” sambungnya.
Atlet cilik berkuda Indonesia, Nusrtdinov Zayan Fatih, yang menjalani kompetisi di Eropa. Foto: Dok istimewa
Di sisi lain, Asep Siregar yang lebih menyoroti sisi kemandirian Dinov selama berkompetisi. Menurutnya selama di Eropa, Dinov memang dituntut lebih mandiri, mulai dari mempersiapkan kuda lengkap dengan peralatannya hingga mengembalikan kuda ke kandang dalam keadaan bersih usai berlatih atau bertanding.
ADVERTISEMENT
Tidak mudah. Apalagi, Dinov harus berhadapan dengan udara dingin, angin kencang, dan hujan selama mempersiapkan kuda-kudanya karena Desember-Januari adalah musim dingin di Eropa.
“Dinov memang harus keluar dari zona nyamannya. Bila di Indonesia Dinov mampu meraih banyak gelar juara, di Eropa ini adalah kesempatan bagi Dinov untuk membuktikan bahwa dia bukan hanya jago kandang," tegas Asep.
"Menanggapi pencapaian Dinov dalam rangkaian kompetisi Eropa, terus terang hasilnya di luar ekspektasi kami, dan kami sangat senang dan bangga sekali karena Dinov telah membuktikan bahwa dia mampu bersaing dengan atlet-atlet berbagai negara yang memiliki kemampuan sangat bagus," lanjutnya.
Atlet cilik berkuda Indonesia, Nusrtdinov Zayan Fatih, yang menjalani kompetisi di Eropa. Foto: Dok istimewa
Asep yang di Indonesia juga mengelola stable juga mengaku telah mendapat banyak pelajaran berharga di Eropa.
ADVERTISEMENT
"Bukan hanya Dinov yang belajar, tapi kami pun sebagai pengelola club dan stable belajar juga dari para owner stable yang sudah mapan. Selama ini kami membeli kuda-kuda langsung dari breeder dan atlet equestrian bukan melalui horse dealer. Jadi saat mereka tahu bahwa Dinov sedang menjalani kompetisi di Eropa, mereka mengundang kami untuk datang ke stable-nya," terangnya.
"Bahkan ada yang sengaja datang sekeluarga untuk memberikan support kepada Dinov di arena. Karena mereka masih memiliki kedekatan emosi dengan mantan kuda-kudanya yang kini sudah berada di Indonesia. Kesempatan ini kami gunakan untuk memperdalam lagi manajemen pemeliharaan kuda, pelatihan dan manajemen kompetisi,” tandasnya.
Beruntunglah Nusrtdinov Zayan Fatih memiliki kedua orang tua yang suportiff. Asep Siregar dan Riyanti Kutty Nurinda sepakat untuk kembali menjalani program kompetisi di Eropa saat Dinov mendapat jatah liburan sekolah di April dan Agustus 2023.
ADVERTISEMENT