Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Australia Terbuka: Chung Hyeon 'si Pembuat Kejutan' Lolos ke Semifinal
24 Januari 2018 12:43 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
ADVERTISEMENT
2015 lalu, Association of Tennis Professionals (ATP) memberikan penghargaan "Most Improved Player of the Year" kepada petenis muda Korea Selatan yang belum genap berusia 20 tahun, Chung Hyeon.
ADVERTISEMENT
Alasan ATP sederhana saja. Mengawali 2015 dengan berada di posisi 122, Chung mengakhiri tahun dengan berada di posisi 51 usai sepanjang tahun berhasil memenangi beberapa turnamen ATP Challenger Tour.
Harapan Korea Selatan untuk memiliki petenis andal digantungkan di pundak Chung. Tiga tahun berselang, harapan itu sudah menjadi kenyataan. Kerja keras Chung yang dilalui benar-benar dari bawah itu, kini sudah mulai menjejak puncak.
Di Australia Terbuka 2018, awalnya Chung persis sama seperti petenis muda dan non-unggulan lainnya: tak benar-benar dianggap, jarang disorot. Terlebih Chung sejak babak pertama dihadapi dengan petenis unggulan --dia harus berhadapan dengan petenis unggulan 32 asal Jerman, Mischa Zverev.
Namun Chung beruntung, kerja keras yang dilakukannya terus dinaungi keberuntungan. Tiga babak awal dilaluinya dengan mulus dan dua di antaranya dilalui tanpa kehilangan satu set pun. Sampailah kemudian dia di babak keempat untuk menghadai juara enam kali, Novak Djokovic.
ADVERTISEMENT
Semesta berpihak kepada Chung dan dia menghentak Melbourne Park. Dia menjadi petenis pertama yang berhasil menaklukkan Djokovic secara straight set setelah terakhir kali Roger Federer melakukannya delapan tahun silam. Aplaus dan tiket perempat final pun diberikan kepada petenis berkacamata itu.
Pada babak perempat final, Hyeon lagi-lagi mengejutkan Melbourne Park. Dia menunjukkan bila dia tak hanya punya keberuntungan saja, tapi punya bakat besar untuk bisa berbicara banyak di dunia tenis dan di turnamen Grand Slam.
Menghadapi petenis non-unggulan lain, Tennys Sandgren, Chung lagi-lagi menang straight set. Kali ini Chung mengatasi petenis asal Amerika Serikat itu dengan skor 6-4, 7-6 (tie-break 7-5), dan 6-3.
Chung memang sudah tampil "ngebut" sejak awal dan karena itu, set pertama mutlak menjadi miliknya. Di set kedua, Sandgren memberikan perlawanan ketat dan bahkan sempat berbalik unggul 5-3 setelah sebelumnya tertinggal 0-2. Namun, Chung kembali ciamik di tie-break dan di set ketiga dia tak memberi kesempatan bagi Sandgren untuk berbuat banyak.
ADVERTISEMENT
Chung berhasil sampai di semifinal dan dia bergelimang rekor. Dia menjadi petenis Korea Selatan pertama yang berhasil menjejak semifinal sebuah turnamen Grand Slam dan dia menjadi petenis dengan peringkat terendah yang berhasil mencapai semifinal Australia Terbuka dalam 14 tahun terakhir.
Pada babak semifinal nanti, Chung akan menemui lawan berat. Dia akan menghadapi pemenang duel antara juara bertahan Roger Federer dan petenis unggulan 19 asal Republik Ceko, Tomas Berdych. Namun, Chung mengaku siap meladeni tantangan siapa saja.
"Peluangnya 50-50. Siapa pun yang menang, saya tidak peduli, saya siap bermain," ujarnya.
Chung sejauh ini melewati Australia Terbuka 2018 memang tanpa rasa gugup. Dia penuh percaya diri meski tak terlalu berapi-api dan sejauh ini, hal itu membuahkan hasil positif. Apakah hal itu kemudian bakal membawanya terus menghentak Melbourne Park dan kembali mencatat sejarah? Mari kita nantikan.
ADVERTISEMENT