Bagi Stephen Curry, Rockets Ancaman Terbesar Warriors

Steph Curry di laga kontra Rockets. (Foto: Troy Taormina-USA TODAY Sports)

Belum terkalahkan di 14 laga beruntun dan menjadi tim dengan rekor terbaik di liga (48 menang dan 13 kalah), menjadi segelintir bukti bagaimana ciamiknya penampilan Houston Rockets di musim 2017-18.

Laju kencang Rockets tak terlepas dari apiknya penampilan para penggawa mereka. Terlebih, di musim ini Rockets kedatangan guard berpengalaman dalam sosok Chris Paul. Bersama James Harden, mereka beruda membuat lini serang Rockets kian mematikan.

Hal ini terlihat di mana ketika mereka berdua bermain bersama, rata-rata memasukkan Rockets menjadi 115,9 poin per laga. Catatan ini bahkan lebih bagus dari rata-rata memasukkan Rockets secara keseluruhan tim yang hanya 113,8 poin. Berkat adanya Paul juga, rata-rata assist Rockets meningkat menjadi 26,4 per gim.

Segala aspek yang mendukung garangnya penampilan Rockets ini disadari betul oleh Stephen Curry. Apalagi, Golden State Warriors berada di posisi kedua klasemen Wilayah Barat dan berselisih satu kemenangan dengan Rockets di puncak. Pemain berusia 29 tahun itu pun tak ragu menyebut Rockets sebagai ancaman terbesar Warriors untuk perebutan cincin juara.

"Saya pikir betul jika Rockets adalah tim paling berbahaya dibandingkan tim lain. Mereka menjadikan tembakan tirpoin sebagai senjata utama. Apalagi dengan adanya Harden dan Paul bersama, kita sadar mereka bermain bagus," kata Curry kepada wartawan Mercury News, Mark Medina.

"Saat ini kami sedang berusaha mengejar tim yang berada di posisi pertama dan memperhatikan bagaimana mereka bermain. Namun, kami juga punya banyak waktu sebelum nantinya menghadapi mereka. Kami tahu mereka serius, begitu pun kami," tambahnya.

Prediksi Curry soal tembakan tripoin yang jadi senjata utama Rockets musim ini, memang bukan tanpa alasan. Rockets adalah tim dengan rata-rata tembakan tripoin terbaik di liga dengan memasukkan 15,5 tripoin per laga dari 42,5 kali percobaan. Sedangkan Warriors, yang tersohor karena adanya Splash Brother, hanya berada di posisi keempat dengan 11,9 tripoin masuk dari 29,9 percobaan.

Harden dan Paul motor serangan Rockets. (Foto: Shanna Lockwood-USA TODAY Sports via Reuters)

Akan tetapi, yang tak bisa dilewatkan oleh Curry dan Warriors adalah makin meningkatnya kemampuan bertahan Rockets. Dari 63 laga, rata-rata kemasukan Rockets hanya sebesar 104,3 atau terbaik kesembilan di liga. Kemudian soal transisi dari menyerang ke bertahan. Jika Warriors rata-rata kemasukan 1,14 poin per kesempatan dari serangan balik, Rockets hanya kemasukan 1,07.

Keunggulan Rockets juga terlihat di mana mereka sudah menang dua kali dan baru sekali kalah dari Warriors di tiga pertemuan musim ini. Tak pelak performa apik di beberapa aspek itu membuat para pemain Rockets yakin bisa menjadi tim juara.

Meski terdengar jemawa, Curry tak mempermasalahkannya dan lebih memfokuskan diri untuk bermain lebih baik di laga selanjutnya.

"Memang mereka sebagus itu musim ini. Saya mungkin akan mengatakan hal yang sama ketika mendapatkan cincin juara pertama empat tahun lalu. Jadi, saya tidak terlalu mengkhawatirkannya, karena mereka memang sedang bagus. Mereka berjuang untuk menjadi juara wilayah, maka semua pemain harus percaya diri tak peduli itu memungkinkan atau tidak."

"Rekan-rekan saya juga mungkin akan mengatakan hal yang sama. Pertanyaannya saat ini: siapa yang posisinya lebih bagus dan lebih apik disemua aspek? Namun, masih ada banyak waktu hingga nanti kita bertanding di lapangan, tidak hanya dengan Rockets tapi juga dengan semua tim di Wilayah Barat," kata Curry.

Well, masih ada sekitar 20 pertadingan tersisa di musim reguler. Sehingga masih banyak kemungkinan yang akan terjadi pada kedua tim. Jika mereka terus melanjutkan performa apiknya, bukan tidak mungkin Rockets dan Warriors akan berrtemu di final Wilayah Barat.