Baim Wong soal Aturan Salary Cap Rp 10 M di IBL: Berat Buat Satria Muda

13 Desember 2023 8:49 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
IBL Media Day digelar di KYZN, Jakarta, pada Selasa (12/12) untuk menyambut IBL musim 2024. Foto: Jodi Hermawan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
IBL Media Day digelar di KYZN, Jakarta, pada Selasa (12/12) untuk menyambut IBL musim 2024. Foto: Jodi Hermawan/kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden Klub Satria Muda Pertamina, Baim Wong, buka suara terkait penerapan salary cap di IBL 2024. Ia mengaku klubnya sempat keberatan dengan aturan tersebut.
ADVERTISEMENT
IBL mulai menerapkan salary cap atau batas gaji pemain mulai musim depan. Pengeluaran klub untuk gaji pemain dibatasi sebesar Rp 10 miliar per tahun.
Baim mengungkapkan aturan tersebut cukup berat. Meskipun Satria Muda bisa dibilang klub basket besar dengan sejarah yang banyak di Indonesia.
Pertandingan Satria Muda Pertamina vs Pelita Jaya Bakrie di final IBL 2022 di GOR C-Tra Arena, Bandung, Minggu (28/8). Foto: IBL
"Kami juga lumayan agak berpikir panjang karena sebagai Satria Muda saja yang sudah mungkin banyak juara dan perjalanan, kami bisa bilang sponsor pun datang, berat lho bagi kami," kata Baim dalam IBL Media Day di KYZN, Kuningan, Jakarta, pada Selasa (12/12).
Terlepas dari keberatan tersebut, Baim berharap aturan itu benar-benar diterapkan oleh setiap klub. Ia menilai kepatuhan klub akan berdampak positif kepada ekosistem basket Indonesia.
Pasalnya, ia menaruh kecurigaan kepada klub basket yang memiliki pemasukan besar berpotensi 'main mata' dan mengakali peraturan tersebut. Andai hal itu benar terjadi, pemerataan dengan aturan salary cap yang dicita-citakan IBL tidak akan terjadi.
ADVERTISEMENT
"Rp 10 miliar bukan masalah kurang, lebih, atau pas, ya. Sekarang gini, Rp 10 miliar itu akan bener-bener menjadi Rp 10 miliar apakah akan ada bermain lagi? bermain lagi juga seperti apa? Ketika misalnya klub banyak sekali uangnya, akan banyak perbincangannya, aturan Rp 10 miliar itu tidak akan dipakai, nah bagaiman aturan Rp 10 miliar itu benar-benar dipakai untuk salary cap?" kata Baim.
Gim pertama final IBL 2023 di Hall Basket Senayan, Jakarta, pada Kamis (20/7), antara Pelita Jaya vs Prawira Bandung. Foto: IBL
"Jadi buat saya di sini bukan masalah aturan Rp 5, 7, 8, 9, 10 miliar, aturan itu benar-benar harus dipatuhi. Ini bukan masalah cukup atau enggak, tapi kalau tiga pemain asing dengan [kualitas] bagus-bagus, itu lebih ke arah lumayan agak berat buat saya sebenarnya."
"Balik lagi kembali aturan ini diciptakan untuk dipatuhi dan supaya Indonesia itu maju, kembali mudah-mudahan aturan ini bisa menjadi patokan dan tidak ada yang bermain omongan di belakang," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Junas Miradiarsyah selaku Direktur Utama IBL menerangkan pihaknya bekerja sama dengan Dinas Perpajakan untuk menegakkan aturan tersebut.
"Memang hal itu [main mata] sangat mungkin terjadi di mana pun. Jadi yang pertama jika bicara fairness itu penting untuk kesadaran yang perlu dibangun," kata Junas.
"Yang kami lakukan sudah pasti 10 Desember submit roster kemudian sampai 13 Desember submit kontrak. Nah kami akan lihat nilai kontrak itu. Kami bekerja sama dengan Dinas Perpajakan dan akan diaudit juga untuk klub dan pemain."
"Apakah itu akan mengurangi potensi yang tidak diinginkan, mungkin bisa, tapi kami tidak tahu. Tapi paling tidak kami sudah coba semaksimal mungkin dan proses ini perlu waktu," pungkasnya.
IBL 2024 diikuti oleh 14 tim dan akan mulai berlangsung pada 13 Januari mendatang. Selain peraturan salary cap, IBL 2024 akan menggunakan format kandang-tandang sejak awal musim.
ADVERTISEMENT