Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kisahnya begini, Belal dan Edwards bertemu di UFC Fight Night 187, Minggu (14/3). Duel utama tersebut berkesudahan dengan keputusan 'No Contest' (NC).
Hal tersebut dikarenakan tangan Edwards tak sengaja mencolok mata kanan Belal. Insiden itu membuat petarung beralias Remember the Name tak bisa melihat dan akhirnya laga dihentikan.
Pertarungan kemudian berakhir tanpa menelurkan pemenangan dan keduanya diisukan akan kembali bertemu. Namun, Edwards menolak ide tersebut dan justru mengincar perebutan gelar juara.
"Tidak, saya tidak merasa perlu melawannya lagi. Saya hanya melawan dia karena semua petarung lain menolak saya," ungkap Edwards dikutip dari MMA Junkie.
"Saya jelas-jelas memenangkan laga. Saya tidak merasa perlu melawannya lagi. Saya harus bergerak maju," sambungnya.
Mendengar hal itu, Belal naik darah. Ia mengatakan, Edwards adalah petarung yang lembek dan tidak akan mendapat perebutan titel kelas welter kontra Kamaru Usman
ADVERTISEMENT
"Tidak pernah melihat pria berlagak seperti itu setelah mencolok mata seseorang. Pertarungan baru saja terjadi dan jika anda puas untuk mengakhirinya dengan catatan seperti itu, anda lembek," tulis Belal di Twitter.
"Anda tidak akan mendapatkan pertarungan perebutan gelar tersebut. Saya baru tahu mendapatkan duel tiga minggu sebelumnya dan tetap datang untuk bertarung," sambungnya.
Edwards sendiri kini berada di peringkat 3 kelas welter UFC. Petarung yang memiliki julukan 'Rocky' tersebut punya catatan 18 kemenangan dan 3 kekalahan selama karier profesionalnya di MMA.
Sementara Belal Muhammad dengan catatan yang sama kini menghuni peringkat 13 kelas welter UFC. Selama pentas di UFC, keduanya memiliki jumlah pertarungan yang sama, namun Edward punya satu catatan kemenangan lebih banyak, yakni 10.
ADVERTISEMENT
****
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 20:36 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini