Belanja Barang Serap Anggaran Terbesar untuk Asian Games 2018

28 Desember 2017 18:30 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pernak pernik Asian Games 2018 di fasilitas publik (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pernak pernik Asian Games 2018 di fasilitas publik (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Sekitar delapan bulan dari sekarang, Asian Games akan digelar di Indonesia. Demi menjaga gengsi sebagai tuan rumah, pemerintah pun tentu ikut berkomitmen menggenjot segala persiapan dalam kurun waktu setahun terakhir.
ADVERTISEMENT
Salah satunya dengan menyediakan anggaran kepada Indonesia Asian Games Organizing Committee (INASGOC) selaku penyelenggara Asian Games ke-18 di Jakarta dan Palembang nanti. Pemerintah sendiri menyediakan Rp 4,95 triliun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk Asian Games, meski INASGOC sejatinya membutuhkan Rp 5,5 triliun.
Kini, jelang menutup tahun anggaran 2017, INASGOC pun melakukan rapat akhir pada Rabu (27/12/2017) di Wisma Serbaguna Senayan yang dipimpin oleh Wakil Ketua INASGOC, Sjafrie Sjamsoeddin. Dalam keterangan resminya, Sjafrie mengungkap jika dana dari pemerintah diserap paling besar lewat belanja barang.
Dari anggaran Rp 2 triliun untuk 2017, alokasi terbesar digunakan untuk kegiatan atau belanja barang yang tentunya berkelanjutan sehingga membutuhkan anggaran tahun jamak atau multiyears.
ADVERTISEMENT
"Target penyerapan anggaran tahun 2017 dengan alokasi Rp 2 triliun, sampai tanggal 27 Desember mencapai 94%. Penyerapan tersebut dilakukan sejak Juni 2017, sehingga dilakukan akselerasi proses dalam penyerapannya," ujar Sjafrie dalam pernyataan tertulisnya, Kamis (28/12/2017).
Lebih lanjut, penyerapan anggaran sejak medio 2017 memang terlihat dari kegiatan dua deputi utama INASGOC, yakni Deputi I Games Operation dan Deputi III Games Support. Penyerapan anggaran melalui Deputi III digenjot untuk persiapan broadcasting, opening dan closing ceremony, pembelian peralatan timing and scoring, serta penyiapan dukungan teknologi dan informasi.
Sementara soal penyelenggaraan kompetisi, Koordinator Perencanaan dan Anggaran, Tjuk Agus Minahasa, menjelaskan penyerapan selama 2017 melalui Deputi I memang dilakukan sebagai tahun utama persiapan persiapan fisik baik venue maupun alat-alat olahraga.
ADVERTISEMENT
"Biaya sewa venue, kegiatan akreditasi, pengadaan alat olahraga untuk pertandingan, serta penyelenggaraan 45 test event menyedot biaya yang tidak kecil. Tahun 2017 merupakan tahun penting dalam persiapan utama Asian Games sebelum masuk tahun Games Times di 2018," papar Tjuk Agus.
Presentasi persiapan Asian Games 2018 (Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta)
zoom-in-whitePerbesar
Presentasi persiapan Asian Games 2018 (Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta)
Selama proses penyerapan itu, INASGOC sendiri mendapat pendampingan dan pengawasan dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Kejaksaan Agung, serta Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).
"Berkat pendampingan itu, kami bisa melakukan banyak kontrak pengadaan barang dan jasa yang memudahkan kinerja INASGOC dalam menjalankan program kerja," lanjut Sjafrie.
Dengan penyerapan hampir 100%, kesiapan Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games pun harus dipastikan jelang pembukaan pada 18 Agustus 2018. Turnamen bergengsi ini nantinya diikuti 45 negara dan mempertandingkan 40 cabang olahraga dengan 67 disiplin dan 462 nomor event.
ADVERTISEMENT